Skip to main content
Berita Satuan

Panglima TNI: Rekor MURI Tari Gemu Fa Mi Re Lestarikan Budaya Indonesia

Dibaca: 3 Oleh 05 Sep 2018Maret 30th, 2020Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Tari Gemu Fa Mi Re dalam rangka melestarikan budaya Indonesia dan berolahraga di dalam tiga zona waktu Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dihadapan 346.829 peserta Tari Gemu Fa Mi Re, yang terhubung melalui video conference secara terpusat di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (4/9/2018).

“Mencetak Rekor MURI Tari Gemu Fa Mi Re 2018, melibatkan ribuan Prajurit TNI-Polri dan PNS TNI beserta keluarganya, yang digelar secara serentak di seluruh Kotama TNI, baik TNI AD, TNI AL maupun TNI AU dari Sabang sampai Merauke,” kata Panglima TNI.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. beserta Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto yang didampingi oleh Kepala Staf Angkatan, Wakapolri, dan Kasum TNI, ikut bersama-sama dengan prajurit melaksanakan Tari Gemu Fa Mi Re di Plaza Mabes TNI, Cilangkap dan menyapa seluruh peserta tari melalui video conference.

Baca juga:  Panglima TNI terima Duta Besar Jepang

“Seluruh Prajurit TNI dan Polri, apakah sudah siap memecahkan Rekor MURI Tari Gemu Fa Mi Re, khususnya di Biak, Ambon, Balikpapan, Koarmada 2, Bali, Hasanuddin. Untuk Prajurit TNI-Polri dan keluarga di seluruh Indonesia, mari sama-sama hari ini kita pecahkan Rekor MURI Tari Gemu Fa Mi Re,” sapa Panglima TNI.

Lebih lanjut dikatakan Panglima TNI, seluruh prajurit TNI-Polri dan keluarganya diikuti oleh 346.829 peserta, melaksanakan Tari Gemu Fa Mi Re. Mereka semua terdiri dari anggota TNI dan Polri, PNS, Ibu-ibu Dharma Pertiwi, Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, PIA Ardya Garini, Bhayangkari, Pramuka, dan Siswa binaan TNI di seluruh Indonesia. Musik yang mengiringi tarian menggunakan Lagu Gemu Fa Mi Res, yang dinyanyikan langsung oleh penciptanya, Frans Cornelius Dian Bunda.

“Lagu Gemu Fa Mi Re telah menginspirasi kita untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, karena hampir seluruh rakyat Indonesia mampu menarikan Gemu Fa Mi Re dengan penuh suka cita,” ujarnya.

Tarian Gemu Fa Mi Re dilaksanakan tepat pukul 07.00 WIB untuk wilayah Indonesia bagian barat, pukul 08.00 WITA untuk wilayah bagian tengah dan pukul 09.00 WIT untuk wilayah bagian timur, serta dapat disaksikan melalui videotron.

Baca juga:  Pondok Pesantren Tempat Berkumpulnya Intelektual Kebangsaan

“Peserta Tari Gemu Fa Mi Re yang hadir di Plaza Mabes TNI ini berjumlah 14.300 personel, terdiri dari 5.000 personel Mabes TNI, 1.000 personel Mabesad, 4.000 personel Mabesal, 4.000 personel Mabesau; dan 300 personel Mabes Polri,” ucapnya.

Selain di Plaza Mabes TNI Cilangkap, lanjut Panglima TNI, kegiatan menari Gemu Fa mi Re tersebut juga dilakukan secara serentak di berbagai tempat, seperti di lapangan Markas Komando Daerah Militer (Makodam), Markas Komando Resort Militer (Makorem), Pangkalan Angkatan Laut (Lanal), Pangkalan Udara (Lanud), Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal), Markas Komando (Mako) Lantamal, lapangan Kantor Gubernur, alun-alun, Pantai Kuta Bali, stadion, Gedung Olahraga (GOR) di masing-masing Kotama, dan lapangan Plaza Mabes TNI.

Sementara itu, penyerahan Rekor MURI diberikan oleh Ketua MURI Jaya Suprana kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P.

Dikatakan, acara menari Gemu Fa Mi Re secara massal itu merupakan rekor dunia yang belum pernah terjadi di planet bumi. Hampir 400 ribu rakyat Indonesia bersama menari Gemu Fa Mi Re.

Baca juga:  Pahlawan, Pangkat Almarhum Mayor Jhon Dinaikkan

Apa yang telah dilakukan oleh Panglima TNI atas inspirasi Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto dan seluruh dukungan prajurit TNI-Polri serta keluarganya, menurut Ketua MURI, merupakan bukti bahwa TNI-Polri manunggal dengan rakyat dalam kesenian.

“Kami sangat menghormati dan terharu dengan prakarsa ini. Hal ini bukan hanya melestarikan dan menjunjung tinggi tapi juga mengembangkan maha karya kebudayaan Nusantara,” kata Jaya Suprana.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel