JAKARTA, tniad.mil.id – Perjuangan para prajurit untuk memadamkan api yang telah membakar lahan dan hutan tidaklah mudah, karena dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar. Terima kasih atas dedikasi prajurit yang luar biasa mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), tetap semangat untuk mengabdi.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., saat meninjau lokasi Karhutla di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Rabu (13/3/2019).
Perlu diketahui, kedatangan Panglima TNI ke Pulau Rupat ini merupakan yang kedua kalinya dalam tempo kurang dari satu bulan terakhir. Sebelumnya, pada (24/2/2019) lalu, Panglima TNI juga meninjau secara langsung situasi Karhutla yang telah melahap sebagian besar lahan dan hutan di Pulau Rupat.
Pada kunjungan kali ini, Panglima TNI didampingi Kapolri, Jenderal Pol. Prof. H.M. Tito Karnavian. Ph.D., beserta rombongan, harus menggunakan kendaraan roda dua dengan menembus jalan bebatuan. Terlihat banyak titik-titik api yang telah dipadamkan oleh tim TNI-Polri.
Di hadapan awak media, Panglima TNI mengatakan bahwa Tentara Nasional Indonensia telah mengirimkan bantuan untuk memadamkan Karhutla diantaranya 100 prajurit beserta perlengkapannya, Helikopter dan Pesawat untuk pengeboman air serta operasi modifikasi cuaca.
“Sedangkan untuk penempatan prajurit TNI langsung ke lokasi titik api, guna memaksimalkan pemadaman,”ucapnya.
“Situasinya sekarang sangat berbeda ketika saya datang saat terjadi kabut asap, terlihat dari udara ada 8 titik api yang mengeluarkan asap, dan yang terbesar ada di Rupat ini. Tadi saya terbang, semua sudah hijau, tidak ada api dan asap sama sekali. Itu juga dibuktikan dengan pantauan satelit, juga tidak ada titik api,”jelasnya.
Hadi Tjahjanto mengharapkan, ke depan tetap terjaga seperti ini, karena kemungkinan-kemungkinan tetap ada bisa disebabkan alam dan bisa juga oleh manusia. “Kita sangat senang begitu melihat dari udara situasi di wilayah ini hijau royo-royo, artinya subur tidak ada kebakaran, untuk itu mari kita jaga sama-sama,”tegasnya.
Lebih lanjut ditambahkan, untuk menjaga kondisi hijau ini, akan diambil langkah-langkah dengan tetap menempatkan pasukan di wilayah ini untuk menjaga lahan gambut tetap basah.
“Apabila terjadi lagi kebakaran kita laksanakan fire fighting dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Hujan Buatan, kalau tidak mungkin kita gunakan pesawat untuk menggunakan penyiraman air,”tuturnya.
“Untuk itulah, pasukan dan peralatan yang sudah ada disini tetap stand by, apalagi sebentar lagi memasuki musim kemarau,”pungkas mantan Kasau ini.
Kegiatan peninjauan diakhiri dengan pemberian bantuan secara simbolis oleh Panglima TNI dan Kapolri kepada Tim Satgas Karhutla. (Dispenad)