Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo terbang ke Aceh meninjau Satuan Penugasan (Satgas) Kesehatan yang dikirimnya untuk membantu penanganan pasca gempa. TNI menerjunkan seribuan lebih prajurit untuk membantu korban.
Panglima TNI berangkat dari Lanud Halim Perdanakusumah jelang dinihari, Kamis (8/12/2016), dengan Pesawat Boeing VIP TNI AU. Panglima TNI meninjau wilayah-wilayah paling terdampak akibat gempa 6,5 SR itu.
Sebelum berangkat, Panglima TNI melepas langsung Satgas Kesehatan Mabes TNI ke Aceh. Ada 218 personel gabungan yang terlebih dahulu berangkat ke Aceh untuk membantu penanganan usai gempa. Mereka diangkut dengan tiga pesawat Hercules TNI AU.
Informasi yang diterima, Satgas Kesehatan Mabes TNI dikirim untuk mendirikan rumah sakit lapangan. Sebanyak 218 personel itu terdiri dari 82 prajurit Yonkes Kostrad TNI AD, 61 prajurit Marinir TNI AL dan 31 personel Basarnas. Sementara itu RS. Mintohardjo TNI AL mengirimkan 6 orang dokter Spesialis, yakni satu orang dokter umum dan 35 orang Tim Kesehatan Marinir yakni dua dokter umum dan 33 personel kesehatan Marinir.
Sementara itu, Kodam I/Iskandar Muda sudah menerjunkan 704 personel langsung setelah gempa terjadi pada Rabu (7/12/2016) pagi. Prajurit yang membantu evakuasi dan penanganan korban tersebut terdiri dari berbagai satuan.
Seperti diketahui, berdasarkan data terakhir dari BNPB, ada 94 orang korban tewas akibat gempa. Tersebar di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Pidie Jaya, Bireun, dan Pidie. Sebagian korban sudah teridentifikasi dan sebagian lagi masih dalam proses pendataan. Ada juga laporan korban hilang.
Korban luka sendiri berjumlah 128 orang luka berat, dan 489 orang luka ringan. Selain korban jiwa dan luka, gempa berkekuatan 6,5 SR yang mengguncang Aceh juga menyebabkan ratusan bangunan rusak. (Pendam IM)