JEMBRANA, tniad.mil.id – Banjir Bandang yang terjadi di sekitar daerah aliran Sungai Bilukpoh, Perbatasan Desa Tegal Cangkring dengan Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Minggu dini hari (23/12/2018) menyisakan kerusakan luar biasa. Selain infrastruktur, banjir bandang juga merusak kawasan pemukiman warga.
Sesaat setelah banjir surut, Kodim 1617/Jembrana di bawah pimpinan Dandim Letkol Kav Jefri Marsono Hanok bersama dengan berbagai elemen masyarakat setempat melaksanakan gotong royong untuk membersihkan sampah dan lumpur di desa Penyaringan, Senin pagi (24/12/2018).
Dandim beserta anggota dengan dibantu Yonif Mekanis 741/GN, Polsek Mendoyo, Satpol PP serta masyarakat setempat bahu membahu membersihan lumpur yang menggenangi rumah warga dengan menggunakan sekop dan cangkul, serta menyemprot dengan air.
Sampah-sampah kayu serta sampah lain yang berada di rumah-rumah warga juga dibersihkan. Tidak hanya itu, personel TNI juga berjibaku memindahkan barang-barang warga yang terendam banjir.
“Kita harus bergerak cepat untuk membantu kesulitan rakyat yang terkena musibah banjir bandang. Seperti saat ini hampir di seluruh wilayah. Desa Penyaringan paling parah terkena dampak dari banjir bandang,” tutur Dandim.
Letkol Jefri menerangkan, selain merusak rumah warga, banjir bandang juga menutup Jembatan Bilukpoh yang merupakan salah satu akses jalan nasional dan menjadi jalan utama Denpasar – Gilimanuk.
“Kemarin sempat ditutup karena sampah dan kayu menutupi ruas jembatan, akan tetapi berkat kesigapan kita semua jalur ini sudah dapat dilalui kembali,” ucap Dandim.
Dalam kesempatan tersebut, Dandim juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada dengan cuaca ekstrem seperti saat ini karena tidak menutup kemungkinan bencana dapat menghampiri dan terjadi setiap saat. (Dispenad)