Skip to main content
Berita Satuan

Pasca Banjir Bandang TNI Tetap Siaga

Dibaca: 222 Oleh 17 Jan 2014Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

16 Januari 2014, METROSIANTAR.com, TAPTENG – Pasca banjir bandang yang menyapu pemukiman warga di tiga kelurahan yang berada di Kecamatan Tukka, Tapteng, minggu lalu membuat warga masih trauma. Namun, hingga Rabu (15/1), sebanyak 10 personel TNI masih siaga 24 jam di daerah itu.

Dandim 0211/TT Letkol Inf Indra Kurnia mengatakan, 10 personel yang disiagakan 24 Jam di Posko Tanggap Bencana di tempatkan di Kelurahan Hutanabolon, Kecamatan Tukka. Mereka diharapkan mampu memberikan rasa nyaman kepada para korban bencana banjir.

Penempatan personel di lokasi itu belum ditentukan batas waktunya. Apalagi mengingat cuaca belakangan ini belum stabil. Sehingga keberadaan personel yang siaga di daerah itu sangat bermanfaat.

“Sejak kejadian hingga saat ini, suasana di daerah itu mulai berlangsung normal. Namun, kita tetap siaga mana kala terjadi hal buruk. Warga masih trauma akibat bencana itu. Sehingga kehadiran kita di sana sangat dibutuhkan,” kata Letkol Inf Indra Kurnia kepada METRO, Rabu (15/1).

Selain sebagai bentuk kepedulian TNI, sambung Kurnia, pengawasan itu juga atas permintaan Pemkab Tapteng. “Bukan hanya Kecamatan Tukka saja yang kita pantau. Namun seluruh wilayah hukum kita. Melalui jajaran Danramil di kecamatan-kecamatan telah kita instruksikan agar selalu memantau situasi terkait bencana alam. Dengan begitu, kita berharap situasi tetap kondusif dan aman, sehingga masyarakat merasa nyaman untuk melakukan kegiatannya sehari-hari,” ungkapnya.

Baca juga:  Pangdam XVII/Cenderawasih Kunjungi Kodim dan Satuan TNI di Pegunungan Papua

Warga Kelurahan Hutanabolon sendiri mengapresiasi kesiapan TNI yang siaga di daerahnya. Mereka mengakui kepedulian TNI di daerah itu sejak kejadian hingga saat ini masih tetap berjaga di posko bencana yang ada di daerah itu.

“Sejak bencana itu, kehadiran TNI dan juga aparat Pemkab Tapteng sangat kami apresisasi. Mereka memberi perhatian penuh kepada masyarakat. Mereka membantu membersihkan sarana umum,” ujar Marolop, salah seorang warga Kelurahan Hutanabolon.

Demikian halnya pemerintah setempat, lanjutnya, baik dari Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP, Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemadam Kebakaran (DKP2K), serta aparat kecamatan.

Sebelumnya, banjir banding yang melanda tiga kecamatan di Tukka itu sempat diisukan akibat pembalakan liar. Namun Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Tapteng membantah hal itu. Mereka menilai bencana itu murni bencana alam.

Kadishutbun Darni Siahaan mengatakan, sebelum kejadian, pihaknya telah mendapat isu adanya pembalakan liar di daerah itu. Namun setelah pihaknya didampingi aparat kecamatan turun ke lapangan, isu pembalakan liar itu tak ditemukan. Hanya saja ada beberapa warga yang sengaja menebang kayu di lahan miliknya untuk digunakan sendiri.

Baca juga:  Panglima TNI : Pembangunan Pemukiman Siosar itu Perintah Presiden

“Dari hasil survei kita di lapangan, pembalakan liar itu tidak benar. Kalaupun ada warga yang melakukan penebangan di lahan perkebunan, mereka mengaku untuk digunakan sendiri,” ujarnya seraya mengatakan, sejak isu itu, patroli lebih sering dilakukan di daerah itu. “Namun pengangkut kayu dengan jumlah banyak tak ada kita temukan. Beberapa kayu yang kita temukan di pemukiman warga juga untuk dipakai warga sendiri,” sebutnya.

Pantauan METRO di Kecamatan Tukka, belakangan ini aktifitas warga sudah mulai normal. Warga yang sebagian besar sebagai petani di daerah itu sudah mulai aktif pergi ke ladang.

Hanya saja beberapa rumah warga yang mengalami rusak cukup parah masih dibiarkan begitu saja atau belum dilakukan perbaikan. Sementara pemiliknya masih mengungsi di rumah saudara mereka. (fred/des)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel