Skip to main content
Dinas Penerangan

Peduli Kesehatan Anak, Satgas Pamtas Yonif 511/DY kembali Khitan 75 Anak di Sektor Barat

Dibaca: 40 Oleh 31 Okt 2018November 7th, 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

ENTIKONG, tniad.mil.id – Khitan atau sunatan massal seribu anak perbatasan merupakan program khusus yang telah selesai dilaksanakan Satgas Pamtas Yonif 511/Dibyatara Yudha pada Agustus lalu.

Namun karena tinggi permintaan warga pada program ini, maka kembali dilaksanakan Bhakti Sosial tambahan khitanan massal gratis Sektor Barat di Dusun Gun Jemak, Desa Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (30/10/2018).

Dansatgas Yonif 511/DY Letkol Inf Jadi, disela-sela kegiatan mengatakan, program ini didasari keinginan menghadirkan prajurit TNI lebih dekat dengan anak-anak, khususnya di Kecamatan Entikong.

“Selain di Dusun Gun Jemak yang melaksanakan khitanan 25 anak-anak, di dua dusun lainnya yaitu Dusun Pala Pasang 30 anak, Pengobatan Umum dan khitan di Dusun Mangkau 25 anak, “ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan, program ini disambut baik oleh masyarakat bahkan tempat lain juga memintanya kepada Satgas.

“Satgas Pamtas terus menggencarkan aksi sosial melalui sejumlah pelayanan kesehatan untuk masyarakat perbatasan Sektor Barat Provinsi Kalimantan Barat dengan Malaysia,”tegasnya.

Baca juga:  Pelayanan Keliling, Satgas Yonif R 300 Jamin Kesehatan Warga Papua

“Bagi sebagian orang, khitan bukan persoalan besar, karena mereka berada di daerah yang berkecukupan. Tapi bagi saudara-saudara kita di pedalaman perbatasan, ini menjadi dilema,” ungkap alumni Akmil 2000 ini.

Menurutnya, dilema yang dihadapi warga perbatasan yaitu jangkauan tenaga medis yang terbatas, rentang jarak yang jauh dengan fasilitas kesehatan dan keterbatasan ekonomi yang dialami sejumlah warga.

“Kami berfikir mungkin khitan ini merupakan dambaan dan mimpi lama yang belum terwujud bagi saudara-saudara kita di pelosok. Faktanya ada juga yang ikut khitan saat berusia 40 tahun. Dan kami di sini menghadirkan solusi bagi saudara-saudara kita di perbatasan,” jelasnya.

Menurut Dansatgas, melalui program ini generasi penerus bangsa tersebut akan memiliki kecintaan serta kedekatan pada TNI dan akhirnya menyamakan tekad yaitu NKRI harga mati. Sebab, anak-anak perbatasan berada di daerah ini selama bertahun-tahun dan memiliki tanggung jawab moral untuk membangun wilayahnya.

“Anak-anak inilah yang kelak kami harapkan menjadi tokoh, pemimpin atau apapun yang bertanggung jawab dengan menjadi benteng dan pagar hidup di perbatasan,”tegasnya.

Baca juga:  Pacific Partnership Beri Latihan Penanggulangan Bencana Bagi Warga Padang

Sementara itu Dokter Satgas Letda Ckm I Ketut Agus Suanjaya menyampaikan, keterbatasan ekonomi serta jauhnya Puskesmas menjadi kendala yang dihadapi warga.

“Kita hadir untuk membantu meningkatkan kesehatan anak-anak, karena khitanan ini berfungsi menghadirkan tubuh menjadi makin sehat serta bersih, “terangnya.

Varel Elemon 11 tahun yang ikut dikhitan menceritakan, awalnya takut kalau disunat, bisa sakit dan perih.

“Tapi setelah teman-teman cerita, tidak sakit, maka saya pun ingin disunat agar bisa makin sehat, “pungkasnya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel