
JAKARTA, tniad.mil.id – Peduli kesehatan warga Papua, Satgas Pamtas Yonif Raider 300/Bjw bersama Puskesmas Yabanda menggelar pengobatan massal bagi warga di wilayah Kabupaten Keerom.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Raider 300/Bjw, Mayor Inf Ary Sutrisno S.I.P.,dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Selasa (1/10/2019).
Diungkapkan Dansatgas, pelayanan kesehatan kepada masyarakat terpencil Kampung Mamblo, Distrik Yaffi dilaksanakan atas permintaan warga yang bertemu Tim Patroli Patok Batas Pos Yabanda pada saat pelaksanaan patroli pengecekan patok batas di tengah lebatnya hutan belantara, pada Senin (30/9/2019).
“Permintaan warga ini kemudian dilaporkan kepada Dansatgas, selanjutnya Danpos Yabanda Letda (Inf) Asep Nana, menyusun perencanaan yang matang dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, warga yang tinggal di Kampung Mamblo ini sangat terisolir dari perhatian dunia luar, dimana sebagian besar dari mereka tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik, dan tidak ada satupun warga ataupun anak-anak yang mengikuti pendidikan formal.
“Kehidupan mereka pun sehari-hari hanya bergantung dari alam secara terbatas, sehingga tak jarang diantara mereka sering terganggu masalah kesehatan, “ucapnya.
“Berkaca dari keadaan seperti inilah mendorong Satgas Yonif Raider 300/Bjw, memberikan uluran tangan kepada saudara-saudara kita dalam pelayanan kesehatan,” jelas Ary Sutrisno.
Ary Sutrisno menegaskan, kehadiran TNI yang bertugas di perbatasan harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat di wilayah terpencil yang masih kurang mendapatkan perhatian.
“Rasa lelah dan letih kami seolah terbayarkan melihat antusias warga masyarakat Kampung Mamblo dalam menyambut kehadiran personel Satgas,” tandasnya.
Masih di tempat yang sama, Danpos Letda Inf Asep Nana mennyampaikan, untuk sampai ke Kampung Mamblo tidaklah mudah. Perjalanan dari kampung terdekat, yaitu Kampung Yabanda harus ditempuh tim kesehatan menggunakan kendaraan selama 1 jam menuju batas akhir jalan, dilanjutkan berjalan kaki selama 3 jam menembus belantara menyusuri jalan setapak pegunungan dan menyeberangi sungai.
“Beratnya medan tidak sedikitpun mengendurkan semangat personel Satgas, bahkan keceriaan yang terpancar selama perjalanan membulatkan tekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat di tabal batas,” terangnya.
Sementara itu Dokter Satgas, Letda Ckm dr.Dwi Wayhu, menjelaskan bahwa tujuan dari pengobatan massal ini sendiri adalah sebagai upaya dini mengecek kesehatan warga khususnya kepada 187 warga perbatasan.
“Dengan pengecekan kesehatan dini ini diharapkan warga yang memiliki riwayat penyakit kronis dapat dideteksi lebih awal. Jika penyakit sejak awal terdeteksi, maka akan mudah dalam penanganan selanjutnya, “tuturnya.
Pada kegiatan pengobatan ini tambahnya, personel Satgas juga mengumpulkan para orang tua dan anak-anak diberikan tips cara hidup sehat, seperti cara menggosok gigi yang benar dan dilanjutkan dengan permainan untuk memupuk kerja sama, kekompakan dan rasa cinta tanah air. (Dispenad)