TNI AD – Balikpapan. Kodam VI/Mlw bekerjasama dengan Polri, Pemkot Balikpapan serta pihak terkait lainnya menggelar penataran kader bela negara bagi pelajar setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang dilaksanakan Komando Pendidikan Kejuruan (Dodikjur) Rindam VI/Mlw di Balikpapan selama tiga hari yang dibuka oleh Kasdam VI/Mlw Brigjen TNI Ainurrahman pada hari Selasa, (25/4/2017) dan berakhir pada hari Kamis (27/4/2017).
Penataran kader bela negara tersebut diikuti sebanyak 176 kader siswa SLTA se-Kotamadya Balikpapan bertujuan untuk membangun watak setiap generasi muda agar memiliki cinta tanah air serta kesadaran dalam berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban demi bangsa dan begara serta mempunyai kemampuan awal bela negara baik secara mental maupun fisik.
Selama tiga hari, para siswa kader bela negara ini diberikan berbagai materi dan ceramah wawasan kebangsaan, proxy war, bahaya narkoba, faham radikalisme dan bahaya laten komunis serta diskusi. Selain itu juga menerima materi praktek peraturan baris berbaris (PBB), kesegaran jasmani, pertolongan pertama di lapangan serta penanggulangan bencana khususnya kebakaran dan diakhiri acara renungan malam penciuman bendera merah putih.
Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Sonhadji, S.I.P., M.M., dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kasdam VI/Mlw Brigjen TNI Ainurrahman pada upacara pembukaan mengemukakan bahwa dalam perjalanan sejarah kebangsaan, pemuda dan pemudi bersama mahasiswa selalu memegang peranan penting dan penggerak dalam berbagai perubahan dan pembangunan sehingga tidak salah bila kita menilai maju mundurnya suatu bangsa dapat diukur berdasarkan kemampuan pemuda dan pemudinya.
Ditegaskan Pangdam, bila kita melihat perkembangan bangsa Indonesia saat ini, sebagai salah satu dampak buruk arus globalisasi yaitu semakin memudarnya semangat nasionalisme dan kecintaan pada negara. Salah satu indikatornya adalah banyaknya perkelaian antar pemuda/pelajar, demontrasi yang anarkis dan degradasi kesadaran pentingnya bela negara.
“Latar belakang permasalahan seperti inilah yang mendasari pentingnya pembinaan potensi wilayah khususnya generasi muda melalui aspek pendidikan bela negara dengan maksud agar terwujud warga negara Republik Indonesia yang mengerti, menghayati dan yakin untuk menunaikan kewajibannya dalam upaya bela Negara. Pemuda memegang peran penting dalam bela Negara”, jelas Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Sonhadji. (Pendam VI/Mlw)