
Temanggung – Upaya meningkatkan peranan pemuda dan mahasiswa menangkal paham radikal agama, yang di selenggarakan LEMRID bekerja sama dengan PMII Stainu Temanggung gelar Seminar Pemuda Mengurai Relasi, Transformasi dan aksi Radikalisme di aula Daun Resto Omah Kebon Jl. Jendral Sudirman Temanggung, senin (29/08/2016)
Acara tersebut menghadirkan narasumber Kapten Inf Sugiharto pasi Intel Kodim 0706/Tmg, Bp. Sri Widada S,Sos. MM Kasi Politik kesbangpol Tmg, serta Sdr. Ahsan Fauzi Wartawan Jawa Pos untuk ikut memberikan materi dalam pembahasan tersebut.
Bp. Mastur Ketua Lembaga Edukasi Masyarakat dan Riset Daerah ( LEMRID) Kabupaten Temanggung, mengatakan, agama seringkali dikaitkan dengan pihak radikalisme khususnya pemuda yang saat ini mudah ikut terjerumus dalam hal tersebut, oleh karena itu dengan seminar tersebut, ia mengharapkan agar pemuda dan mahasiswa dapat memberikan peran aktif dalam mengurangi radikalisme, serta mengetahui bentuk agama yang tidak terkontradinasi dalam radikal tersebut.
“Tujuan seminar ini karena kita ketahui banyak sekali pemuda yang masih belum mengerti tentang akan adanya radikalisme, yang saat ini “booming”, dapat dicontohkan ISIS. ISIS saat ini masih menghantui kita khususnya yang masih berumur produktif, oleh karena itu kita takut jika rekan-rekan kita masih belum mengetahui ajaran agama yang radikalisme atau bukan radikalisme,”Jelasnya.
Di dalam materi Kapten Inf Sugiharto menjelaskan, pada dasarnya pendidikan yang ada di Indonesia sebenarnya sudah mencukupi untuk mencegah masuknya paham-paham radikalisme. Namun dalam perkembangannya, paham radikal mempunyai metode yang ampuh dalam menjaring pengikut salah satunya melalui solidaritas.
Solidaritas, menurut Sugiharto, muncul karena adanya ikatan seperti ikatan kekeluargaan, ikatan kesukuan dan yang paling sensitif adalah ikatan keagamaan.
Dengan pembatalan rencana pengibaran ISIS di G. Sindoro oleh aparat keamanan pada tanggal 17 Agustus 2016 itu menunjukkan bahwa simpatisan isis ada di sekitar kita.
Materi yang disampaikan oleh Sri Widada S.Sos.MM (kasi politik dan kewaspadaan nasional) Kesbangpol Kab Temanggung dengan materi mengurai relasi, transpormasi dan aksi Islam radikalime di daerah serta pentingnya peningkatan wawasan kebangsaan di era blobal.
Faktor penyebab paham radikalisme dan terorisme diantaranya (kemiskinan, pendidikan, marjinalisasi, standar ganda negara maju, paham pengkafiran dan paham ekstrim jihad) Realitas kejadian terorisme di wilayah Jateng, terdapat 164 orang pelaku, 97 orang sudah bebas, 67 sedang menjalani hukuman.