Jakarta (Rabu, 7/9/2016). Salah satu kriteria untuk mencapai pangkat Perwira Tinggi adalah adanya capaian keberhasilan melaksanakan tugas sehingga reputasi individu dan satuan dimana ia bertugas sungguh diakui dan layak diapresiasi. Kemudian mengalir penghargaan sekaligus kehormatan untuk menyandang pangkat lebih tinggi bagi para Perwira.
Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memimpin upacara Laporan Korps kenaikan pangkat 50 Perwira Tinggi (Pati) TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Dihadapan para Pati yang naik pangkat, Panglima TNI menjelaskan pentingnya konsistensi diri, semakin tinggi pangkat yang didapat, pasti dituntut untuk lebih arif dalam bersikap dan bijaksana dalam pengambilan keputusan. “Integritas bagi seorang Perwira sangat mudah diucapkan, namun pelaksanaannya tidak semudah membalik telapak tangan, semua memerlukan perjuangan dan konsistensi,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Lebih lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan terkait sorotan publik tentang masalah penanganan penertiban rumah dinas ataupun rumah jabatan keluarga besar TNI yang menimbulkan kegaduhan bahkan memunculkan sikap antipasti kepada TNI. Menurutnya, penanganan masalah ini menjadi kurang elegan, karena penanganannya sering kurang sejuk dan kurang familier.
Panglima TNI menyampaikan pendekatan di lapangan terhadap penertiban perumahan keluarga purnawirawan masih kurang komunikatif, kurang menyentuh dan kurang mengedepankan sikap kekeluargaan, sehingga tidak jarang dalam setiap penertiban penghuni rumah dinas bagi purnawirawan selalu berujung penolakan bahkan bentrokan. “Penolakan secara nyata ujung-ujungnya pasti citra TNI yang dipertaruhkan, karena dianggap tidak mampu menangani persoalan internal,” ujarnya.
Panglima TNI menginginkan adanya pemikiran bersama menyelesaikan setiap permasalahan perumahan dinas yang dapat memenuhi kepentingan bersama antara TNI aktif dan purnawirawan. “Mari kita carikan solusinya, carikan jalan keluar yang tepat, adil, dan beradab,” tuturnya.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa jangan ada pepatah yang berlaku di keluarga besar TNI “Habis Manis Sepah Dibuang”, karena TNI aktif menutup mata dan telinga terhadap persoalan para purnawirawan, “Saya tidak ingin kita semua dianggap telah dibutakan dengan masalah-masalah seperti ini,” pungkasnya.
Adapun para Pati TNI yang naik pangkat tersebut terdiri dari : 23 Pati TNI AD yaitu, Letjen TNI Bayu Purwiyono (Danjen Akademi TNI), Mayjen TNI A.M. Putranto, S.Sos. (Pangdivif-1 Kostrad), Mayjen TNI Mochamad Rachmat (Pa Sahli Tk. III Bid. Hubint Panglima TNI), Mayjen TNI Edi Kuncoro (Pa Sahli Tk. III Bid. Banusia Panglima TNI), Mayjen TNI Asrobudi, S.I.P. (TA. Pengajar Bid. Hubint Lemhannas), Mayjen TNI dr. Bambang Pratomo Sulistianto, M.M. (Kapuskesad), Mayjen TNI dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad. (Ka. RSPAD GS Puskesad), Brigjen TNI Fachri (Danrem 033/Wbr Tanjung Pinang Kodam 1/BB), Brigjen TNI Asep Setia Gunawan, S.I.P. (Danrem 174/Atw Merauke Kodam XVII/ Cen), Brigjen TNI Fajar Setyawan, S.I.P. (Danrem 072/Pmk Yogyakarta Kodam IV/Dip), Brigjen TNI Teuku Beny Firmansyah, S.I.P. (Dandenma Mabes TNI), Brigjen TNI Dadang Hendra Yudha (Karoum Settama BNPT), Brigjen TNI Ali Sanjaya (Dirjian Kodiklat TNI AD), Brigjen TNI I Ketut Duara, S.E., M.Tr. (Han) (Pa Sahli Tk. II Lingkungan Hidup Sahli Bid. Kawasan Khusus & LH Panglima TNI), Brigjen TNI Didied Pramudito, S.E. (Dirkersamik SeskoTNI), Brigjen TNI Eko Susetyo, M.M. (Wadan Puspenerbad), Brigjen TNI Yasid Sulistya, S.Sos., M.Si. (Asdep Koord Intelijen Pertahanan Kemenkopolhukam), Brigjen TNI Syahnan, S.E,. M.M. (Pa Sahli Tk. II Kumham dan Narkoba Panglima TNI), Brigjen TNI Eko Erwanto (Kadislaikad), Brigjen TNI Abdul Rasyid, S.E,. M.M (Kapusku TNI), Brigjen TNI drg. Nur Jamil Sayuti, MARS (Wakapuskesad), Brigjen TNI dr. Djoko Wibisono, Sp.PD (Ka Medik RSPAD GS Puskesad), dan Brigjen TNI Agus Sulaksono (TA Pengkaji Madya Bid. Tannas Lemhannas).
13 Pati TNI AL : Laksda TNI I.G. Putu Wijamahaadi, S.H. (Pangkolinlamil), Laksda TNI Arusukmono Indra Sucahyo, S.E., M.M. (Danseskoal), Laksda TNI Daryanto (Kapushidrosal), Laksda TNI Muhammad Suyanto (TA Pengkaji Bid. SKA Lemhannas), Mayjen TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara., S.E. (Aspotmar Kasal), Laksma TNI Jan Rahir Hasudungan, S.E. (Dirdik Kodiklat TNI), Laksma TNI Janter Elias M., M.Si (Han)., CFrA (Iropslat Itjenal), Laksma TNI Irwan Achmadi, M. Tr. (Han) (Dirdok Kodiklatal), Laksma TNI Tunggul Suropati, S.E., M.Tr (Han) (Dirjian Kodiklatal), Laksma TNI Gregorius Agung W.D., M.Tr. (Han) (Dirlat Kodiklatal), Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo (Direktur Operasi Laut pada Deputi Bid. Operasi dan Latihan Bakamla) Laksma TNI Atok Dushanto, M. Sos. Sc. (Pa Sahli Tk. II Kawasan Afrika dan Timteng Sahli Bid. Hubint Panglima TNI) Laksma TNI Sunaryo (Irbin Itjenal), Laksma TNI Dr. Ir. Trismadi (Waka Pushidrosal), dan Laksma TNI Drs. Edi Fernandi (Direktur Strategi Kamla pada Deputi Bid. Kebijakan dan Strategi Bakamla).
Sedangkan 11 Pati TNI AU yaitu, Marsda TNI Wieko Syofyan (Wakabais TNI) Marsda TNI Umar Sugeng Hariyono, S.I.P., S.E., M.M. (Aspotdirga Kasau), Marsma TNI T.B.H. Age Wiraksono, S.I.P., M.A. (Pangkosek Hanudnas III/ Mdn), Marsma TNI Julexi Tambayong (Pangkosek Hanudnas 1/Jkt), Marsma TNI I Fadjar Prasetyo, S.E., MPP (Dirdiklat Kodiklatau), Marsma TNI Firdsaus Syamsudin, S.I.P. (Pati Sahli Kasau Bid. Air ), Marsma TNI Kukuh Sudibyanto (Dirum Kodiklatau), Marsma TNI Anwar Kasim (Dirdok Kodiklatau), Marsma TNI Andaruna Setiawan (Kadisinfolahtaau) dan Marsma TNI Hari Andy Atmoko (Pa Sahli Tk. II Siber Sahli Bid. Intekmil dan Siber Panglima TNI).