Kepala Staf Umum (Kasum) TNILaksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., mengatakan, proses pengadaan Alat Komunikasi dan Elektronika (Alkomlek) TNI, baik dalam rangka modernisasi maupun pemenuhan Alkomlek satuan, agar memperhatikan faktor interoperabilitas, transparansi, akuntabilitas, tepat guna dan berdaya guna dengan memberdayakan industri dalam negeri.
Demikian amanat tertulis Kasum TNI yang dibacakan Inspektor Jenderal (Irjen) TNI Letjen TNI Setyo Sularso pada pembukaan Rapat Koordinasi Komunikasi dan Elektronika (Rakor Komlek) TNI TA. 2017, bertempat di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, (12/2/2017).
Adapun tema Rakor Komlek ini adalah “Melalui Rakor Komlek TNI dan Semangat Kebersamaan, Kita Mantapkan Interoperabilitas Komlek TNI Guna Mewujudkan TNI yang Kuat, Hebat, Profesional dan di Cintai Rakyat” yangdiikuti sekitar 70 peserta.
Kasum TNI menyampaikan, Sistem Komunikasi dan Elektronika (Siskomlek) di lingkungan TNI untuk mendukung kelancaran tugas pokok TNI, khususnya dalam menjamin kelancaran dan keamanan Kodal TNI secara komprehensif, baik dalam Operasi Militer Perang (OMP) maupun Operasi Militer Selain Perang (OMSP). “Tingkatkan efektivitas peran Siskomlek melalui berbagai program pengkajian, Litbang maupun diskusi/sharing, baik dikomuniti internal Komlek TNI maupun non TNI,” ucapnya.
Menurut Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, produk Komlek TNI yang dihasilkan tidak hanya mendukung kelancaran tugas TNI, namun lebih pada mendorong perkembangan industri pertahanan agar menjadi kekuatan yang membanggakan di mata dunia. “Upaya untuk mewujudkan _interoperability_ Komlek TNI harus terus dibina dan ditingkatkan, sehingga diperoleh Siskomlek yang handal,” tegasnya.
Kasum TNI menyampaikan, Rakor Komlek TNI memiliki nilai strategis untuk mengevaluasi realisasi program yang telah dilaksanakan dan menyampaikan kebijakan Pimpinan TNI di bidang Komlek, juga sebagai sarana untuk menyamakan visi, misi dan persepsi dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas TNI pada tahun 2017.
Lebih lanjut Kasum TNI menuturkan, pelaksanaan tugas-tugas yang bersifat gabungan tidak hanya dilaksanakan antar matra, tetapi juga antara TNI dengan Polri maupun dengan instansi lain. “Hal ini terlihat dalam tugas pengamanan daerah rawan, daerah perbatasan, menghadapi aksi demonstrasi berskala besar, pengamanan VVIP, penanggulangan bencana alam atau _search and rescue(SAR)_, dalam pelaksanaannya dituntut kelancaran komunikasi kodal dan koordinasi dengan unsur terkait,” jelasnya.
Turut hadir pada Rakor Komlek TNI, antara lainDanjen Akademi TNI Letjen TNI Bayu Purwiyono, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Samoedro, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Bonar H. Hutagaol, Wakabais TNI Marsda TNI Wieko Syofyan, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto dan Kas Kohanudnas Marsma TNI Tamsil.