Dalam rangka menyukseskan penghijauan di Kabupaten Wonosobo, Kodim untuk tahun 2016 menargetkan menanam pohon sejumlah 20.000 batang tanaman. Untuk menyukseskan program tersebut pada hari kamis 11 Februari mengadakan penanaman pohon di Bukit Pager Luhur Dusun Pagersampang Desa Pagerrejo Kertek sebanyak 4.000 batang Jenis pohon yang ditanam adalah albasia, jemitir, manggis, sirsat dan mahoni. Yang dihadiri oleh Pj Bupati Wonosobo, Dandim 0707 Letkol Inf Agus M Latif, S.IP, Danramil se kodim 0707, Persit Kartika Cahndra Kirana Cabang XXVII, Babinsa, Camat Kertek, SAR Wonosobo, anak – anak sekolah, karang taruna dan masyarakat Desa Pagerrejo. Areal yang ditanami seluas 4 ha dan jalan menujut Bedakah sejauh 3 Km.
Kapten Inf Sugeng Haryanto Danramil 06/Kertek selaku ketua pelaksana menyampaikan bahwa pemilihan lokasi karena di dusun Pagersampang ini karena karakteristik daerah ini mempunyai tingkat kemiringan antara 60 – 90 derajat sehingga tingkat kelongsoran disini bila tidak dijaga alamnya maka potensi longsor sangat tinggi. Hal ini pernah terjadi pada tahun 1982. Menurut hasil survai yang dilakukan oleh UGM Yogyakarta bila terjadi longsor pada bukit Pagerluhur tanah bisa bergeser sejauh 3 – 4 Km.
Di Bukit Pagerluhur sudah dipasang alat pendeteksi longsor. Untuk mengetahui persegesan tanah kita cukup SMS, maka kita akan mendapatkan hasilnya pergeseran tanah yang terjadi pada saat ini. Seperti hari ini karena terjadi hujan dalam beberapa hari ini secara terus menerus terjadi pergeseran tanah sejauh 6 mm. Itu masih dalam titik aman. Untuk titik bahaya yaitu diatas 9 mm maka alat tersebut akan membunyikan sirine sebagai tanda bahaya, sehingga masyarakat diperintahkan untuk mengungsi ke tempat yang aman.
Keterangan lebih lanjut kapten Sugeng menambahkan bahwa Bukit pagerluhur saat ini sudah menjadi milik desa dan sudah dibuatkan Perdes yang isinya bahwa tidak boleh menebang pohon di bukit pagerluhur, apabila itu dilanggar maka akan terkena denda oleh desa.
Ada sebuah kepercayaan di Dusun Pagerrejo apabila terjadi retakan tanah maka masyakat tinggal mengambil telur ayam untuk dimasukkan di tanah yang terjadi retakan maka tanah tersebut akan rapat lagi. Danramil mengingatkan bila retakan itu langsung diketahui oleh masyarakat maka bisa diatasi, akan tetapi bila tidak maka langkah yang terbaik adalah dengan mengadakan penghijauan sehingga apabila terjadi retakan maka masih ada yang mengikat tanah tersebut.
PJ Bupati Wonosobo Ir Satrio Hidayat dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada TNI atas kepedulian terhadap penyelamatan lingkungan. Kabupaten Wonosobo merupakan daerah yang diapit oleh beberapa gunung berapi, sehingga terjadinya pergeseran tanah cukup tinggi maka tidak salah kalau Wonosobo merupakan daerah yang rawan bencana. Bencana tidak bisa kita prediksi kapan datangnya akan tetapi dapat kita cegah dengan berbuat baik seperti menjaga alam. Kalau kita menjaga alam maka alampun akan menjaga kita.
Kepada masyarakat desa pagerejo bupati berpesan agar tanaman yang ada ini supaya dijaga dan dirawat dengan baik. Alam merupakan titipan anak cucu kita jadi sudah seharusnya kita yang menjaganya.