Skip to main content
Berita Satuan

Perbatasan Sasaran Program TMMD

Dibaca: 15 Oleh 09 Okt 2015Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia di wilayah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, menjadi salah satu sasaran dalam pelaksanaan program Tentara Manunggal Masuk Desa pada akhir 2015. Wilayah perbatasan menjadi prioritas karena masih banyak permasalahan, antara lain masih ada wilayah terisolasi, bahaya narkoba, dan masalah-masalah di bidang kesehatan masyarakat.

Masih adanya wilayah yang terisolasi membuat setidaknya 64 anak Indonesia tingkat sekolah dasar di perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Sintang dan Kapuas Hulu memilih sekolah ke Malaysia karena lebih dekat dan mudah diakses. Selain itu, mereka mendapatkan beasiswa Rp 900.000 per anak per tahun dari Malaysia.

Kepala Staf Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura Brigadir Jenderal (TNI) Aris Martono, Kamis, tanggal 8 Oktober 2015, dalam kegiatan pembukaan kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Kota Sintang, menuturkan, program itu merupakan kerja sama antara pemerintah daerah dan TNI.

Ada program-program yang sulit dijangkau dan dilaksanakan di daerah-daerah dengan medan berat. Maka, perlu bantuan TNI agar program tersebut bisa dilaksanakan sampai menjangkau daerah sasaran, kata Aris.

Baca juga:  Jelang HUT ke-73 TNI Satgas Yonif 743/PSY Gelar Sunatan Massal

Program yang dilaksanakan, lanjutnya baik fisik maupun nonfisik. Program fisik berupa pembangunan atau pembukaan jalan di daerah-daerah yang terisolasi. Di perbatasan wilayah Sintang, berupa pembangunan 10,5 kilometer jalan di Kecamatan Senahing. Pemerintah Kabupaten Sintang menganggarkan Rp 1 miliar. Pembangunan itu berdasarkan usul masyarakat yang dibahas secara berjenjang dari desa hingga kabupaten, kata Aris.

Dengan program itu, perekonomian masyarakat di perbatasan diharapkan meningkat karena akses lebih bagus. Anak-anak di perbatasan juga tidak perlu sekolah di Malaysia karena akses ke sekolah di daerah mereka sudah bagus. Selama ini, sulitnya akses menuju sekolah menjadi alasan mereka sekolah ke Malaysia. Di perbatasan. Indonesia dengan Malaysia di pintu batas lain di Kalbar, diperkirakan, masih banyak lagi anak-anak yang sekolah ke Malaysia

Program nonfisik berupa penyuluhan tentang bahaya narkoba, pelaksanaan program keluarga berencana dan kesehatan. Pelaksanaan program umumnya berlangsung pada malam hari. Sebab, saat itu masyarakat beristirahat bekerja dan para penyuluh dapat menemui warga

Wilayah perbatasan lain di Kabupaten Sanggau, Kapuas Hulu, dan Sambas juga akan menjadi sasaran program tersebut. Namun, pelaksanaannya secara berkala. Pelan-pelan semua daerah perbatasan akan mendapatkannya, tetapi masih menunggu giliran, ujar Aris.

Baca juga:  Yonarhanud 10/Gagak Hitam Laksanakan Uji Siap Jasmani Militer

Aris mengatakan, pada awal 2015, program TMMD juga dilaksanakan di Kabupaten Landak dengan merehab rumah ibadah dan perbaikan jalan. Pemerintah kabupaten menyediakan anggaran sekitar Rp 500 juta.

Sementara itu, Pejabat Bupati Sintang Alexius Akim mengatakan, di daerahnya juga masih banyak permasalahan. Keterbatasan akses perjalanan dan layanan menjadi penyebabnya. Untuk mencari jalan keluar, tidak bisa sendiri. Perlu bantuan semua kalangan termasuk TNI. (Sumber: HU Kompas)

 

 

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel