Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A, bertindak sebagai Inspektur Upacara peringatan Hari Juang Kartika (HJK) ke-71, bertempat di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung Denpasar, Kamis (15/12/2016).
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A mengatakan, Hari Juang Kartika pada hakekatnya dilandasi oleh sebuah peristiwa bersejarah dan penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang terjadi 71 tahun silam di Kota Ambarawa yang kemudian peristiwa itu dikenal dengan Palagan Ambarawa. “Peristiwa ini membawa dampak politik secara internasional dan menjadi momentum penting untuk menunjukkan eksistensi TNI AD sebagai penjaga tegak kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia,”katanya.
Kasad menyampaikan, penyelenggaraan peringatan Hari Juang Kartika ini, selain sebagai sarana untuk introspeksi diri juga dapat dipandang sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban TNI AD kepada rakyat atas pembangunan kekuatan yang telah dilaksanakan.
Adapun tema yang diusung pada peringatan Hari Juang Kartika tahun 2016 ini adalah “ Melalui Hari Juang Kartika, kita Mantafkan Jati Diri TNI AD dan Kemanunggalan TNI-Rakyat Guna Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian”.
”Tema ini mengandung makna bahwa TNI AD dengan jati dirinya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang dan Tentara Nasional yang profesional senantiasa tumbuh berkembang dan berjuang bersama rakyat untuk kepentingan rakyat Indonesia, TNI AD yakin TNI akan kuat jika senantiasa manunggal dengan rakyat karena kekuatan ini sesungguhnya merupakan aplikasi dari pertahanan semesta yang melibatkan seluruh potensi bangsa dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia,”ungkap Jenderal TNI Mulyono.
Hadir pada peringatan Hari Juang Kartika ini antara lain Kapolda Bali, Para Pejabat Teras dilingkungan Kodam IX/Udayana, para pejabat teras Pemda Provinsi Bali, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh masyarakat, Pengelingsir Puri, ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana dan sejumlah undangan lainnya. (Pendam IX/Udayana).