Skip to main content
Akademi Militer

Peringatan Tahun Baru Hijriyah 1437/2015 Di Akmil

Dibaca: 71 Oleh 17 Nov 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat
Taruna/taruni Akmil beserta organik yang beragama Islam melaksanakan peringatan tahun baru Hijriah 1437/2015 di masjid Al Jihad Akademi Militer, Magelang, Senin (16/11).

Acara ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Akmil, Brigjen TNI Dudung Abdurachman, SE,MM dan menghadirkan pembicara KH. Habib Umar Muttahar dari Semarang. Dalam amanatnya, Gubernaur Akmil menyampaikan bahwa peringatan tahun baru Hijriah ini dapat dijadikan momentum yang tepat untuk mengevaluasi dan introspeksi diri terhadap diri kita bagaimana kita telah mempraktekkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari terhadap sesama dan lingkungan sebagai amal ibadah kepada Allah SWT.
Apabila diwaktu lampau kita berbuat kesalahan maka marilah kita perbaiki kesalahan itu dengan berhijrah dari hal-hal yang tidak baik kepada hal-hal yang baik dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, sehingga mental keprajuritan dan kejuangan kita dapat meningkat, yang tentunya dapat mendukung tugas sebagai prajurit TNI. Hal ini sangat relevan dengan tema “Jadikan Peringatan Tahun Baru Hijriah 1437 H/2015 M Sebagai momentum Peningkatan Mental Prajurit TNI Dalam Pelaksanaan Tugas Pokok TNI Menjaga Keutuhan NKRI”.
Untuk itu marilah kita berikhtiar menuju kesempurnaan, sebagaimana sabda Rosulullah Saw bahwa “hari ini lebih buruk dari hari kemarin termasuk orang yang merugi, hari ini sama dengan kemarin termasuk orang yang lalai dan hari ini lebih baik dari hari kemarin termasuk orang yang beruntung”. Sementara itu, KH Habib Umar dalam ceramahnya menyampaikan bahwa para taruna/taruni Akmil memiliki tugas yang mulia, yaitu sebagai penjaga keamanan, dimana menjaga keamanan sangat sinergis dengan menjaga keimanan yang dilakukan para ulama. Orang tidak bisa menjaga iman dengan sempurna karena kondisi tidak aman. Untuk itulah di bulan Hijriah (Suro) ini merupakan bulan mulia bersama dengan Dulkaidhah, Dzulhijah dan Ramadhan sehingga dapat diisi dengan kegiatan/aktifitas yang bermanfaat, bukan malah menjadi pantangan dalam memulai kegiatan karena takut terjadi sesuatu/kuwalat sebagaimana dilakukan dalam budaya Jawa
Baca juga:  Mutasi Jabatan 84 Perwira TNI

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel