Dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika (HJK) ke-71, Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) menggelar pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dengan menghadirkan 3 (tiga) Dalang terkenal sekaligus yaitu Ki Mantep Sudarsono, Ki Purbo Asmoro dan Ki Entus Susmono, di Mabesad, Jakarta Pusat, Jumat, (16/12/2016) malam.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono mengatakan, ketiga dalang kondang ini berkolaborasi membawakan lakon Rama Tambak dan Sesaji Raja Surya yang diambil dari epos Ramayana. “Lakon ini dipilih karena sangat relevan dengan tema Hari Juang Kartika tahun 2016 yaitu Melalui Hari Juang Kartika, Kita Mantapkan Jati Diri TNI AD dan Kemanunggalan TNI – Rakyat Guna Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian, katanya.
Kasad menyampaikan, tujuan digelarnya pagelaran wayang kulit ini untuk memupuk semangat persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan maupun dinamika kehidupan sosial kemasyarakatan yang saat ini sedang terjadi. “Diharapkan pagelaran wayang ini dapat memberikan hiburan bagi masyarakat pencinta wayang di sekitar Jakarta, sekaligus membantu melestarikan salah satu budaya bangsa yang dikenal sarat dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan,”ujarnya.
Kasad menambahkan, bagi prajurit TNI AD, cerita yang disajikan memberikan makna bahwa TNI yang terlahir dari rakyat merupakan anak kandung rakyat dan menjadikan TNI Manunggal dengan rakyat. “Kemanunggalan TNI dan rakyat inilah yang menjadi roh perjuangan yang mampu merebut dan mengisi kemerdekaan serta mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,”ungkapnya.
Pagelaran wayang ini diawali dari penyerahan tokoh wayang kulit dari Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono kepada ketiga dalang yang membawakan lakon Rama Tambak untuk menghibur para penonton.
Pagelaran wayang ini juga turut dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Mantan Wapres Jenderal TNI (purn) Try Sutrisno, mantan Wakasad Letjen TNI (purn) Suryo Prabowo, para Asisten Kasad, seluruh prajurit dan PNS Mabesad, prajurit dari Kostrad, Kodam Jaya dan Badan Pelaksana Pusat TNI Angkatan Darat serta 2000 masyarakat Jakarta.
