TNIAD- Cilegon. Presiden Joko Widodo menjadi Inspektur upacara dalam peringatan puncak Hari Ulang Tahun Ke-72 Tentara Nasional Indonesia tahun 2017 di Pelabuhan Indah Kiat Merak, Kota Cilegon Banten Jawa Barat. Sebagai Komandan Upacara kali ini adalah Letjen TNI Edi Rahmayadi yang kesehariannya menjabat sebagai Pangkostrad. Sementara yang bertugas sebagai pengucap Sapta Marga adalah Mayjen TNI A.M. Putranto yang menjabat sebagai Pangdam Sriwijaya saat ini. Kamis, 5 Oktober 2017.
Dalam amanatnya Presiden mengucapkan selamat hari ulang tahun ke-72 kepada seluruh keluarga besar TNI dan beliau juga mengucapkan terimakasih atas profesionalisme TNI yg meningkat, yang memegang Sumpah Prajurit dan menjaga keutuhan NKRI serta menjaga Pancasila.
Melanjutkan amanatnya Presiden mengingatkan tentang politik loyalitas kepada negara berarti kesetiaan menjaga kepentingan rakyat dan kesetiaan kepada pemerintah yang sah. “TNI adalah milik nasional yang tidak dikotak-kotakkan kepentingan politik yang sempit dan kancah politik praktis,” tegas Presiden.
Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo juga menyampaikan bahwa Indonesia harus menjadi negara yang stabil dan harus terus ditingkatkan. Karena, menurut Presiden, sampai kapan pun Indonesia harus tetap waspada terhadap ancaman dari dalam dan luar di era global ini. “Sekali lagi kita tidak boleh lengah harus bersatu. TNI juga harus bersatu dengan institusi lain, yang menjaga NKRI,” tegas Presiden mengakhiri amanatnya.
Upacara peringatan yang mengusung tema “Bersama Rakyat TNI Kuat” tersebut didahului dengan parade dan defile sejumlah 5.932 orang prajurit yang terdiri dari Batalyon Upacara I Perwira Gabungan, Brigade Upacara II Akademi TNI, Brigade Upacara TNI AD, Brigade Upacara TNI AL, Brigade Upacara TNI AU, Batalyon Upacara PNS, Batalyon Komponen Cadangan, dan Batalyon Pasukan Lintas Sejarah TNT.
Selain itu TNI juga menampilkan latihan gabungan dengan menggunakan alutsista andalan dari masing-masing matra TNI. TNI Angkatan Darat mengerahkan 3 unit Bush Master Kopassus, 6 unit P6 ATAV Kopassus, 3 unit Junkie Kopassus dan 9 kendaraan tempur Anoa. Selain itu ada pula 9 unit tank M113 A1, 10 unit tank Marder 2A1, dua unit INF Pandur H 8X8, tiga unit tank Arisgator, 9 unit Leopard 2R1, 9 unit tank Tarantula, Unit Panser Pandur 105 MM, satu unit Tank Kaplan dan satu unit Panser Badak. Tidak ketinggalan juga 9 unit MRLS Astros II MK 6 dan sejumlah unit meriam lainnya.
Sementara itu TNI Angkatan Laut menampilkan satu unit tank Recovery BMP~3F, enam unit truk, lima unit kendaraan kecil, 48 KRI berbagai kelas dan 17 Unit Pesud FIX Wing. Dari TNI AU mengerahkan dua unit Rantis GPS Jammer, dua unit Rantis P6 Atav, satu unit P2 Comando, satu unit Rantis Jihandak, empat unit Truk Oerlikon, dua unit SMART Hunter dan Jupiter Aerobatic Team yang terdiri dari delapan pesawat.
Dalam peringatan tersebut juga ditampilkan drama kolosal perjuangan Jenderal Besar Sudirman, demonstrasi berbagai jenis pencak silat yang ada di Indonesia yaitu Merpati Putih, Tapak Suci, Perisai Diri, Pagar Nusa, Ciung Wanara, dan lainnya. Atraksi silat ini juga menampilkan debus pemotongan besi menggunakan tangan, perkelahian oleh Srikandi TNI.
Berbagai macam alutsista dan atraksi yang ditampilkan dalam upacara peringatan HUT ke-72 TNI tahun 2017 mengundang decak kagum seluruh peserta, undangan dan masayarakat yang hadir. Ribuan masyarakat begitu antusias menyaksikan demo dan gelar kekuatan TNI, sampai rela harus berjalan kaki beberapa kilometer ke tempat pelaksanaan Upacara.
Di akhir kegiatan, sebelum pemotongan tumpeng, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengucapkan terima kasih kepada masyarakat khususnya undangan termasuk Presiden yang rela datang menghadiri undangan dan rela berjalan beberapa kilometer menuju lokasi. Panglima juga menegaskan bahwa TNI mengikuti politik negara yang setia pada pemerintah yang sah.
Tema Peringatan HUT TNI ke-72 ini adalah “Bersama Rakyat TNI Kuat”. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebelumnya telah menerangkan tema tersebut bermakna bahwa sentral kekuatan TNI adalah rakyat. “Tema itu membuktikan dahulu saat merebut kemerdekaan TNI selalu berjuang bersama rakyat,” jelas Panglima TNI.
Usai pembacaan doa Presiden Jokowi memotong tumpeng besar bersama Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan. Tumpeng yang berukuran besar itu diangkut diatas mobil yang biasa digunakan untuk mengangkut tank dan alat tempur lainnya.
Sementara itu pertunjukan defile yang ditampilkan oleh pasukan parade pada peringatan HUT ke-72 TNI dilaksanakan penilaian dengan kriteria kekompakan dan kerapian barisan. Keluar sebagai pasukan defile yang paling kompak dan rapi adalah pasukan Koops AU 1, yang kedua pasukan Kopassus, ketiga adalah pasukan Armabar disusul secara berturut-turut pasukan Paskhas, AAL dan Pom TNI. Hasil penilaian tersebut langsung diumumkan oleh Asops Panglima TNI Mayjen TNI Lodewyk Pusung setelah selesai pelaksanaan upacara.