PANGLIMA TNI Jenderal Moeldoko menjamin keamanan pelaksanaan Pemilihan Presiden 2014. Jika ada yang berbuat kerusuhan, TNI tidak ragu melumpuhkannya.
Jajaran TNI dan Polri melakukan apel kesiapan pengamanan Pemilihan Presiden 2014 di seluruh Indonesia, kemarin.
Di DKI Jakarta, apel dipimpin Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, di Parkir Timur Senayan.
Tiga pesawat tempur F-16 berseliweran di langit Ibu Kota selama apel berlangsung. Satu Flight Falcon itu didatangkan dari Lanud Iswahjudi untuk stand by di Lanud Halim Perdanakusuma, mengamankan Ibu Kota selama pelaksanaan Pilpres 2014.
Panglima bersama tiga kepala staff TNI dan sejumlah petinggi TNI tiba di Parkir Timur Senayan menumpang helikopter dari Lanud Halim Perdanakusuma.
Pada apel kemarin, Panglima TNI mengeluarkan empat perintah. Pertama, seluruh prajurit harus netral dan tidak memihak capres manapun.
“Dalam konteks politik harus netral. Untuk itu TNI harus tegas dan tidak ragu-ragu. Apabila prajurit melihat hal-hal yang tidak baik, harus bertindak. Harus melakukan tindakan preventif sebelum terjadi sesuatu. Kalau harus melumpuhkan, lumpuhkan tanpa harus mematikan,” perintah jenderal bintang empat itu.
Perintah kedua, TNI harus dapat memberikan rasa aman.
Ketiga, jalankan tugas tanpa ragu-ragu. Panglima TNI akan bertanggung jawab penuh apa yang dilakukan oleh prajurit TNI demi keamanan masyarakat.
Perintah keempat, Moeldoko menegaskan kepada seluruh prajurit bahwa kendali operasi hanya ada satu, yaitu Panglima TNI dantidakada yang lain.
Panglima TNI yakin bahwa prajurit TNI dapat melaksanakan tugas dengan baik. Untuk itu, masyarakat Indonesia tidak boleh ragu-ragu mengikuti pemilu demi masa depan bangsa.
Moeldoko menegaskan kepada wartawan seusai apel, TNI akan mengambil langkah-langkah tertentu bila kondisi Pemilihan Presiden 2014 tidak aman.
Bila ada kevakuman penanganan oleh kepolisian, TNI tidak akan melakukan pembiarandemi tegaknya NKRI. Hal itu karena TNI tidak punyakepentingan politik apapun, “Masyarakat jangan meninggalkan Indonesia, karena TNI memberikan rasa aman kepada masyarakat.”
Dia juga menegaskan, TNI memberlakukan siaga 1 mulai tanggal 6 Juli hingga waktu yang belum bisa ditentukan. “Pengamanan kami siaga 1 mulai tanggal 6 Juli. Status dicabut kalau situasi aman. Bisa sebulan, bisa berapapun lamanya,” ujar Moeldoko.
Apel di Parkir Timur Senayan diikuti para prajurit Kodam Jaya, Kostrad TNI AD, Marinir TNI AL, Kopassus TNI AD dan Paskhas TNI AU.
Panglima TNI lalu memerintahkan para komandan pasukan khusus untuk mengikrarkan sikap netral menjalankan tugas mengamankan Pilpres 2014 di hadapan masyarakat.
Kemudian, Danjen Kopassus TNI AD Mayjen Agus Sutomo, Komandan Korp Marinir TNI AL Mayjen Mar Faridz Washington, Dankorpaskhas TNI AU Marsekal Muda Harppin Odhe, dan Kasdam Jaya Brigjen TNI Teddy Laksamana pun secara bersama-sama memberikan ikrarnya. Mereka saling mengaitkan tangan.
“Kami menjalankan tugas secara netral, tegas, dan profesional,” ujar para komandan pasukan elite TNI ini lantang.(RMOL/FAZ),Sumber Koran: Rakyat Merdeka (08 Juli 2014/Selasa, Hal. 07)