Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

Petani Berharap Pemerintah Tidak Impor Beras Saat Musim Panen

Dibaca: 90 Oleh 19 Jan 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD-Babinsa Koramil 10/Guntur Kodim 0716/Demak Kopka Mulyadi melaksanakan upaya khusus (Upsus) pendampingan pertanian panen padi milik Bukhori (60 tahun) Kelompok Tani SAE, Desa Turi Tempel Guntur, Kabupaten Demak, Kamis (18/1/2018).

Jenis padi yang dipanen adalah jenis padi Ciherang dengan hasil yang memuaskan sekitar 8,4 ton pada luas lahan 1 (satu) hektar.

bra5b

Kopda Mulyadi mengatakan, dalam pendampingan ini, Babinsa akan lebih menyatu dengan rakyat dan kemanunggalan TNI dengan rakyat akan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, karena sesungguhnya jati diri TNI adalah tentara yang lahir dari rakyat dan berjuang bersama rakyat.

“Babinsa dapat berperan sebagai komunikator, fasilitator, advisor, motivator, edukator, organisator dan dinamisator melalui pengawalan dan pendampingan kegiatan Upsus tersebut untuk menunjang peningkatan produksi padi dalam pencapaian swasembada pangan,”ujar Kopda Mulyadi.

“Kita berupaya maksimal dalam melaksanakan Upsus pendampingan petani dalam menyukseskan program swasembada pangan nasional. Upsus pendampingan petani ini merupakan wujud kepedulian TNI melalui Babinsa terhadap wilayah binaanya dengan harapan dapat terjalin hubungan yang kuat antara petani dan Babinsa,”ucapnya.

Baca juga:  Panen Padi Serempak Nasional di Wilayah Kodim 0713/Brebes

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani SAE, Sengari (52 tahun) mengungkapkan, dengan adanya Babinsa di Desa Turi Tempel, Kelompok Tani SAE sangat senang karena di samping dapat membantu para petani saat panen, Babinsa juga memberi semangat bagi para petani saat berkerja.

“Kehadiran Babinsa disamping sebagai pendamping para petani, sekaligus ikut menjaga ketertiban di Desa itu sendiri,”ungkap Sengari.

Dirinya mengharapkan, pemerintah jangan sampai mengimpor beras saat musim panen. “Kalau sampai pemerintah impor beras bersamaan dengan panen raya, maka sama saja dengan merugikan petani. Harga beras bisa jatuh gara-gara kemasukan beras impor,” tegasnya.

Sengari mengungkapkan, pada musim tanam I 2018 untuk Desa Turi Tempel cukup bagus dan memuaskan serta tepat waktu, karena panen bisa dilakukan pada bulan Januari. “Semoga saat panen ini, beras impor tidak jadi masuk, agar petani bisa sejahtera karena harga beras bagus dan menguntungkan para petani,” pungkasnya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel