Palembang, Pangdam II/Swj Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo menerima kunjungan Kapusbintal Laksama Pertama TNI Asep Saepudin beserta rombongan di Makodam II/Swj dalam rangka Safari Bintal dalam upaya kita membangun profesionalisme prajurit dan PNS TNI, yang disiplin dan bermental tangguh, Kamis (21/08/2014) di Gedung Jenderal Sudirman Kodam II/Swj Palembang.
Selanjutnya, pada kesempatan itu di informasikan oleh Pangdam juga kepada Kapusbintal TNI, bahwa kegiatan pembinaan mental di wilayah Kodam II/Swj beserta jajarannya, baik di bidang kerohanian, mental ideologi maupun tradisi kejuangan dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan sesuai rencana program kerja yang telah ditentukan oleh tiap-tiap satuan maupun program kerja Bintaldam II/Swj, ujar Pangdam.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Kodam II/Swj beserta jajarannya untuk memelihara dan meningkatkan kualitas mental prajurit dan PNS TNI, diantaranya melalui kegiatan manunggal Subuh, manunggal Gereja dan manunggal Pura hingga saat ini dapat berjalan dengan baik, dengan melibatkan Pemda, TNI, Polri, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat, sambung Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo.
kegiatan akan berlangsung satu hari ini diikuti oleh para perwakilan dari prajurit dan PNS TNI Segarnizun Palembang, Lanal Palembang dan Lanud Palembang dalam rangka safari Bintal dan penelitian kondisi mental Prajurit dan PNS TNI.
Lebih lanjut dikatakan Pangdam bahwa, pelaksanaan peran tugas dan fungsi TNI sebagai komponen utama alat pertahanan negara sangat ditentukan oleh kualitas personelnya. Oleh karena itu prajurit TNI harus memiliki kualitas yang dapat diandalkan yaitu tentara yang memiliki jati diri sebagai tentara pejuang, tentara yang memiliki semangat dan tekad yang kuat, tentara yang tidak kenal menyerah dalam melaksanakan tugas yang diemban dan tentara nasional, tentara yang bertugas demi kepentingan negara Indonesia.
Dalam Perkembangan global, disadari secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh terhadap mentalitas personel TNI, baik prajurit, PNS, maupun keluarganya. Prajurit dan PNS TNI tidak bisa terlepas dari kondisi tersebut. Untuk itu dalam menyikapi kondisi yang kurang kondusif tersebut diperlukan adanya langkah-langkah yang tepat diantaranya melalui pelaksanaan pembinaan mental yang sistematis, terarah dan berkelanjutan bagi prajurit dan PNS TNI beserta keluarganya, sehingga dapat memantapkan kualitas mental prajurit dan PNS TNI guna mencegah terjadinya pelanggaran, tegasnya.
Selain itu pembinaan mental merupakan bagian dari pembinaan personel TNI sebagai implementasi dari pembinaan kemampuan dan kekuatan TNI, yang bertujuan agar setiap Prajurit dan PNS TNI dalam setiap tindakannya senantiasa dilandasi moral, semangat dan kesadaran yang tinggi serta diarahkan untuk membentuk insan Prajurit yang bertumpu pada jati dirinya dan dibina secara selaras dan seimbang antara mental, fisik dan intelektual. (Pendam II/Swj)
