Sejumlah prajurit Indobatt yang beragama Hindu melaksanakan kegiatan ibadah Hari Raya Nyepi 1939, di Markas Indobatt UNP 7-1, di Lebanon, Selasa (28/3/2017).
Komandan Indobatt Letkol Inf Yudi Gumilar, S.Pd mengatakan, Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender Saka. Tahun Baru Saka dimulai dengan menyepi, tidak ada aktivitas seperti biasa. “Para prajurit Indobatt melaksankan ibadah di dalam Pura dengan tujuan memohon ke hadapan Tuhan YME, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta),”ujarnya.
Dansatgas menambahkan, Hari Raya Nyepi sesungguhnya suasana seperti mati, tidak ada kesibukan seperti hari biasa. Pada hari tersebut umat Hindu melaksanakan “Catur Brata” yaitu penyepian yang terdiri dari amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).
“Saya berharap prajurti Indobatt yang beragama Hindu memanfaatkan momen ini sebagai suatu halaman baru yang putih bersih. “Untuk memulai hidup dalamTahun Baru Saka, semua yang kita lakukan berawal dari suci dan bersih,” kata Letkol Inf Yudi Gumilar, S.Pd.
Dansatgas mengharapkan, Hari Raya Nyepi merupakan keharusan bagi umat Hindu agar memiliki kesiapan batin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan. “Semua manusia di seluruh penjuru bumi adalah ciptaan Ida Sanghyang Widhi Wasa, hendaknya saling menyayangi satu dengan yang lain, memaafkan segala kesalahan dan kekeliruan. Hidup di dalam kerukunan dan damai,”tuturnya.