Seorang prajurit TNI, dituntut harus selalu siap ketika mendapatkan tugas operasi. Seperti yang disampaikan oleh Danyon Kavaleri 12/BC Mayor Kav Jami’an bahwa prajurit TNI khususnya Prajurit Yonkav selalu dapat kepercayaan turut terlibat dalam menjalankan tugas operasi di kawasan Timur Tengah.
Menurut Danyon, tidak mudah untuk mendapatkan kepercayaan tugas seperti ini, karena di pilihan melalui proses seleksi. “Dipilih terbaik dari yang terbaik,” ujarnya.
Pada tahun 2016 kemarin, sebanyak 9 Prajurit Yonkav 12/BC ikut tergabung dalam pasukan Garuda yang menjadi Satgas Perdamaian PBB di Lebanon selama satu tahun.
Danyon Kav juga mengatakan bahwa Yonkav sendiri senantiasa menyiapsiagakan prajuritnya untuk mengemban tugas operasi. Sehingga pihaknya selalu berlatih untuk menjadi prajurit yang terlatih.
Sementara Kapendam XII/Tpr Kol Inf Tri Rana Subekti menambahkan bahwa sekitar 18 Prajurit Kodam XII/Tpr yang tergabung Pasukan Perdamaian PBB, telah kembali ke Kodam XII/Tpr pada Jumat (30/12) kemarin.
Ke 18 Prajurit termasuk satu Kowad yang tergabung dalam misi Perdamaian PBB sebagai Satgas TNI Konga Unifil Lebanon, bertugas selama satu tahun telah kembali ke tanah air dengan selamat.
“Perlu kita ketahui bersama, sesuai UU RI No. 34 Tahun 2004 tentang TNI disebutkan, bahwa tugas pokok TNI tersebut dilakukan dengan Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Sedangkan OMSP sendiri salah satunya adalah melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri,” terang Kapendam XII/Tpr.
Sementara Prajurit Kodam XII/Tpr yang tergabung Anggota Satgas TNI Konga Unifil Lebanon, Prajurit tersebut merupakan duta bangsa Indonesia telah mampu menyelesaikan tugas secara profesional sebagai penjaga perdamaian dunia yang dihadapkan pada permasalahan dan tantangan tugas yang sangat kompleks.
Sumber : tribunnews.com