
Prajurit Korem 045/Garuda Jaya tadi siang memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1435 H dengan penceramah Ustadz H. Ja’far Siddiq dengan memberikan ilmu tentang cara sholat yang benar sesuai dengan yang dikerjakan Rasulullah.
Sebelum tausiah disampaikan Kasrem 045/Gaya Letnan Kolonel Inf Eko Prayitno menyampaikan sambutan Danrem 045/Gaya dalam sambutannya mengatakan peringatan Isra Mi’raj ini sebagai momentum yang tepat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Selain itu Prajurit, PNS dan keluarganya dituntut untuk mengaktualisasikan semangat perjuangan dan kepemimpinan Rasulullah, sehingga kehadiran Prajurit dan PNS maupun keluarga besar Korem 045/Gaya mampu senantiasa memberikan kesejukan, ketentraman dan ketenangan bagi masyarakat sekitarnya.
Tema yang diusung dalam peringatan Isra Mi’raj ini. “Jadikan Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW untuk Meningkatkan Kebersamaan dengan Rakyat dalam Rangka Menjaga Kedaulatan NKRI” tidak hanya dijadikan slogan belaka, namun hendaknya dapat dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari
Ustadz H. Ja’far Siddiq pengasuh pondok Pesantren Hidayatul Salikin Pasir Padi Pangkalpinang Bangka Belitungl, perkuat Iman Prajurit dan PNS Korem 045/Garuda Jaya dan satuan jajaran beserta keluarganya (Ibu-ibu Persit) dengan memberikan tausiah dalam acara peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1434 H di Aula Makorem Jumat lalu.
Dalam peringatan Isra Mi’raj ini atau bertepatan dengan Bulan Rajab 1435 H ini, Ustadz Ja’far Siddiq mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW menerima perintah dari Allah secara langsung untuk melaksanakan Sholat lima waktu.
Pada bulan Rajab ini adalah bulan yang paling dimuliakan oleh Allah SWT oleh karena itu, pada bulan ini dilarang melaksanakan perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Allah kita di sunnahkan untuk memberbanyak ibadah dalam rangka mempersiapkan diri dalam menyambut bulan Ramadhan. Tegas KH Jafar Sidig.
Dalam mengerjakan sholat lima waktu para prajurit laksanakan sesuai dengan dengan aturan-aturan yang baik dan benas sesuai dengan rukun, wajib dan sunnah-sunnah dalam melaksanakan sholat tidak usah menambah gerakan-gerakan yang tidak sesuai dengan aturan agama. “pesan Ja’far Siddiq