
Dua anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dari satuan Kostrad diserang sekelompok orang di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Minggu tanggal 12 Juli 2015. Akibatnya, Prajurit Satu Aspin Mallombasang meninggal dan Prajurit Satu Faturahman terluka.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo menyerahkan pengusutan kasus kepada polisi. Pembunuhan yang tidak ada saksi saja polisi bisa mengungkap, apalagi ini di depan umum, ungkap Gatot, di Jakarta.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan, Kepala Polda Sulselbar Inspektur Jenderal Anton Setiadji dan Panglima Komando Daerah Militer Vll/Wirabuana Mayjen Bachtiar bertemu di Markas Brigade Infanteri Lintas Udara 3/Tri Budi Sakti Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad), Kariango, Maros. Mereka sepakat kasus diusut polisi. Kepolisian menggelar rapat terkait kasus itu. Rapat dipimpin Wakil Kepala Polda Sulselbar Brigjen (Pol) Ike Edwin di Mapolda Sulselbar.
Frans mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.30 Wita di Lapangan Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa. Lapangan tersebut terletak di pusat Kabupaten Gowa, tak jauh dari Kantor Bupati Gowa. Saat itu, tiba-tiba datang dua orang tak dikenal dengan berboncengan sepeda motor menghampiri Prajurit Satu Faturahman dan menanyakan identitasnya. Saat menjawab dirinya tentara, Faturahman langsung diserang pelaku.
Tak lama kemudian datang sekitar 20 orang yang diduga kawanan pelaku dengan menaiki lebih dari 10 sepeda motor. Mereka ikut menyerang kedua korban dengan senjata tajam sebelum kemudian melarikan diri.
Akibat peristiwa itu, Faturahman dan Aspin menderita luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit Namun, Aspin yang menderita luka tusuk di bagian dada tidak terselamatkan dan meninggal.
Penyerangan ini merupakan peristiwa yang kedua kalinya terjadi terhadap aparat di wilayah Gowa yang menimbulkan korban tewas dalam dua pekan terakhir. Pada 2 Juli 2015, tiga polisi di Pos Polisi Samata diserang sekelompok orang tak dikenal. Akibat peristiwa itu, anggota Patroli Kota Sabhara Polres Gowa Brigadir Irvanudin tewas. Kedua rekannya, Brigadir Mus Muliadi dan Brigadir DuaUsman, luka-luka karena serangan senjata tajam.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Wuryanto mengimbau prajurit TNI tidak termakan upaya adu domba TNI Polri. Ini sudah ada rangkaian kejadian yang tidak jelas ujung pangkal dan pelaku. Disinyalir ada upaya membenturkan TNI dan Polri, kata Wuryanto.
Sementara itu, Markas Komando 2 Brimob di Simongan, Semarang, Jawa Tengah, diserbu sekelompok anggota Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad) pada tanggal 12 Juli 2015. Seorang terluka karena kejadian ini.
Kepala Penerangan Kodam IV Diponegoro Letnan Kolonel Zainul Bahar membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengatakan, penyerbuan itu dilatar belakangi adanya kesalahpahaman yang terjadi antara salah seorang anggota kepolisian dan salah seorang anggota Penerbad di sebuah anjungan tunai mandiri di Jalan Abdul Rahman Saleh, Semarang.(Sumber: HU Kompas)