
Sentani (12/8) Prajurit Yonif 751/R melaksanakan apel pengecekan kesiapan tradisi kirab tunggul keliling kota Sentani. Acara ini diikuti oleh sekitar 300 prajurit disertakan pula mobil rantis, persenjataan, serta perlengkapan militer baik indeks perorangan maupun alat perlengkapan khusus yang dimiliki prajurit Raider.
Pukul 16.30 Wit acara tradisi kirab dimulai Danyonif 751 Mayor Inf Nova Ismailiyanto sebagai pimpinan upacara membuka kegiatan ini diawali dengan prosesi keluarnya tunggul perang yonif 751 R, penghormatan umum dilanjut kemudian tunggul naik diatas podium kendaraan, menandakan rangkaian kirab siap melaksanakan pawai tradisi arak tunggul di kota Sentani.
Pelaksanaan tradisi kirab ini melintasi jalan utama Sentani mengarah dari Yonif menuju ke bandara kembali lagi menuju Mako Yonif sempat membuat kondisi jalan cukup padat merayap, karena banyak warga yang cukup antusias serta tumpah disekitaran jalan kemiri, Sentani tertarik melihat rangkaian kirab ini. Rangkaian Kirab Tunggul diikuti penuh oleh prajurit Yonif 751 dengan setiap jajaran kompinya membawa bendera tunggul kompi masing-masing. Kirab kali ini prajurit menggunakan pakaian-pakaian kedinasaanya mulai dari PDL khusus raider, baju Gile untuk Sniper, baju dobok karate, yongmodoo, hingga baju khusus Penanggulanan Teror ikut disertakan pada kegiatan sore ini. Tampak semangat Korsa dan nilai juang serta kebersamaan terpatri dalam jiwa serta sanubari setiap prajurit yang sepanjang jalan bernyanyi dan bersorak sorai lagu kebanggan Yonif 751 R memecah nuansa jalan Sentani sore itu. Dengan dibantu Dinas Kepolisian untuk membantu membuka tutup jalur utama jalan sehingga acara kirab ini dapat terselenggara secara aman dan lancar.
Kegiatan Kirab ini menurut Danyonif Mayor Inf Ismailiyanto merupakan Tradisi, nilai luhur, semangat dan bagian dari sejarah satuan yang harus dilestarikan serta dihormati keberadaanya karena bangsa yang besar ialah bangsa yang menghargai sejarah serta perjuangan pengorbanaan bangsa sebelumnya. Jadi diharapkan setiap Prajurit Yonif 751 R saat ini tidak lupa akan kewajiban, tugas pokok dan asal keberadaanya sebagai Prajurit Rakyat, dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat sehingga dengan kirab ini selain mengeratkan emosi setiap prajurit diharapkan jiwa prajurit semakin menyatu dan membaur dengan masyarakat khususnya masyarakat di wilayah Sentani.
Setelah kegiatan, beliau juga berpesan kepada jajaranya Sehubungan bertambahnya usia batalyon harus semakin dewasa serta bijak dalam bertindak, jadikan tradisi ini sebagai media perekat hubungan sosial antar masyarakat dengan prajurit dirasa cukup efektif digunakan dalam mendukung kegiatan pembinaan teritorial secara terbatas oleh satuan tempur seperti Yonif 751 R.Pendam 17 Cen.