SAMARINDA, tniad.mil.id – Sesuai dengan perintah dari pusat, putra asli daerah mendapatkan kesempatan lebih untuk dapat menjadi anggota TNI. Mereka tidak tes bersama peserta reguler lainnya, namun nanti pendidikannya tetap sama, hanya saja mereka mendahului seleksinya.
Hal ini disampaikan Kepala Ajudan Jenderal (Kaajen) Komando Resor Militer 091/Aji Surya Natakesuma (Korem 091/ASN) Mayor CAJ Sukirno, Rabu (25/7) pagi di Markas Korem (Makorem) 091/ASN, disela-sela kegiatan seleksi/tes administrasi, kesehatan, dan jasmani 26 orang calon Bintara yang berasal dari pulau terluar, perbatasan, dan pedalaman di Kutai Timur dan Kutai Barat.
Selain ke 26 remaja tersebut, lanjut Kaajenrem, masih ada di 64 orang calon Bintara lainnya yang berasal dari Tarakan, Malinau, Tanjung Redep, Tanjung Selor, dan Nunukan, yang diseleksi di Tarakan, mulai dari 30 Juli hingga 1 Agustus 2018. Selanjutnya, pada
3 Agustus mendatang, dilaksanakan parade berupa tes akhir dan calon yang berhasil lolos seleksi akan dikirim ke Kodam VI/Mulawarman untuk menjalani seleksi/tes tahap selanjutnya.
Sebelum mengikuti seleksi, masing-masing Kodim jajaran Korem 091/ASN mencari putra daerah di wilayahnya, yang memiliki kualifikasi dan keinginan menjadi prajurit TNI. Tidak hanya menjaring calon prajurit TNI saja, namun setiap Kodim juga melakukan pembinaan sebagai bekal mengikuti seleksi.
“Setelah ini kita juga lakukan pembinaan, sebagai persiapan mereka mengikuti seleksi di Kodam,” jelas Mayor Sukirno.
Setiap tahun, TNI AD membuka penerimaan tentara baru, yang terdiri dari Tamtama, Akmil, dan Bintara. Sedangkan pendaftaran terhadap peserta reguler pada penerimaan calon Bintara, dimulai pada 13-27 Agustus mendatang.