Kediri (30/9), Berbagai organisasi masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Bela Bangsa (GBN) lakukan aksi damai didepan Taman Makam Pahlawan (TMP), Rabu (30/9). Aksi ini dalam rangka memperingati 50 tahun Gerakan 30 September PKI.
Tepat pada 30 September hari ini, 50 tahun peristiwa pembantaian yang dikenal dengan G30S/PKI pada tahun 1965 terjadi. Ratusan masyarakat dari berbagai ormas tergabung dalam GBN menolak PKI hidup kembali. Organisasi masyarakat dari Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM), Pemuda Ansor, FKPPI, NU, dan ormas lainnya sejak 08.00 Wib memenuhi TMP.
Dengan membawa atribut Negara Bendera Merah Putih serta bendera ormas masing-masing, GBN lakukan Aksi Damai didepan TMP. Aksi tersebut diawali dengan berdoa bersama didepan TMP. Mereka mendoakan para pahlawan yang gugur di medan juang serta berdoa agar gerakan Neo PKI hidup kembali.
“Warga Kediri menolak PKI dan juga ajaran-ajaran ideloginya tumbuh subur di Negara tercinta ini Indonesia,” ujar Abdul Aziz salah satu orator.
Dalam orasi-orasinya, para aktivis GBN ini peringatkan kepada Presiden untuk tidak meminta maaf kepada PKI. Hal ini juga tersampaikan melalui banner yang dipampang ditengah jalan dengan tertuliskan “G30S/PKI bukan Korban HAM, tapi jagal para jenderal”.
Secara simbolis, penolakan bangkitnya ideologi Komunisme GBN membakar bendera PKI. Ahmad Mustain koordinator lapangan mengatakan, pembakaran bendera PKI sebagai simbol warga Indonesia menolak ideologi Komunisme. “Bendera ini (PKI) harus dibakar, karena mereka telah menghianati bangsa ini dengan membunuh para jendral-jendral dengan sangat sadis,” ujarnya. Aksi didepan TMP dilanjutkan dengan pernyataan sikap didepan kantor DPRD Kota Kediri. ( PENREM 082 )