JAKARTA, tniad.mil.id – Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad) menghadirkan Prof.Dr.Ir. Kholil, M.Kom., sebagai pembicara dalam Rapat Kerja Teknis Penerangan (Rakernispen) TNI AD TA. 2021 yang dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat ( Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus, S.E.,M.M. , bertempat di Hotel Pullman Podomoro City Jakarta Barat, Senin (1/3/2021).
Prof.Dr.Ir. Kholil, M.Kom. merupakan Rektor Universitas Sahid (Usahid), Ia juga menjabat sebagai Sekjen Forum Organisasi Profesi IPTEK INDONESIA (FOPI) serta bertindak sebagai konsultan di World Bank, ADB, dan beberapa Lembaga dan Kementerian.
Dalam pembekalannya kepada seluruh peserta Rakernispen TNI AD yang terdiri dari para Kapendam, Kapen Balakpus serta Kapenrem jajaran TNI AD, pria kelahiran Batang Jawa Tengah tersebut memberikan materi tentang “Meningkatkan Literasi Media Untuk Membangun Strategi Komunikasi Publik Dalam Rangka Meningkatkan Citra TNI AD.”
Di awal paparannya Prof. Kholil menjelaskan tentang Big Data dan kecerdasan digital serta pengguna media sosial (Medsos) di dunia dan di Indonesia serta beberapa aspek dalam literasi, diantaranya Proses, Konten, Frame Work, Produksi serta New Informasi untuk mempengaruhi khalayak pembaca dalam hal ini masyarakat.
Selanjutnya Prof. Kholil mengatakan tentang beberapa kunci dalam meningkatkan reputasi melalui literasi media dan digital, diantaranya seorang Insan Penerangan harus berpikir secara kritis dalam menghadapi media baik media digital maupun analog. Para pejabat Kapendam dan Kapenrem juga harus memiliki fungsional skill, artinya harus mengetahui apa yang harus dilakukan sesuai dengan tanggungjawab jabatannya.
“Sebagai Pejabat Penerangan harus memiliki fungsional skill, artinya harus mengetahui apa yang harus dilakukan sesuai dengan job desknya,” katanya.
Selanjutnya papar Prof. Kholil, faktor leadership atau kepemimpinan juga merupakan hal yang paling penting berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan dirinya, bahwa peran leader sangat dominan yakni antara 60% s.d. 70%, di mana tugas leader itu sendiri 70% adalah komunikasi dengan publik.
Kemudian kemampuan Communication skill atau kemampuan komunikasi juga harus terus diasah sesuai dengan perkembangan zaman saat ini yang begitu cepat sehingga perlu mengupgrade diri untuk mendukung tugas TNI AD ke depan.
“Saya yakin bapak ibu sudah punya kemampuan tentang itu sesuai dengan tugasnya, tapi melihat perubahan yang cepat perlu mengupgrade diri salah satunya dengan kegiatan pada hari ini,” tegasnya.
Kemudian Media literacy skill, bagaimana kita memiliki kecerdasan untuk memilah dan memilih media baik digital maupun analog sehingga bisa direproduksi menjadi informasi baru dan bisa diberikan kepada masyarakat menjadi berita yang sehat.
Di akhir paparannya, Prof. Kholil mengingatkan tentang networking atau kerja sama. Menurutnya networking termasuk hal yang penting juga karena kita tidak mungkin bekerja sendiri, namun butuh orang lain sehingga diperlukan kerja sama terlebih di institusi militer khususnya TNI AD. (Dispenad)