RSPAD Gatot Soebroto yang didaulat sebagai rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, menghadapi beragam pasien termasuk ibu hamil dengan status positif corona yang melahirkan di RSPAD. Sesuai dengan arahan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa untuk menerima semua pasien dan memberikan layanan yang terbaik.ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dalam teleconference berkala, Brigjen TNI dr. Budi Sulistiya melaporkan adanya seorang pasien yang dengan kondisi hamil dan siap melahirkan, namun ditolak di beberapa rumah sakit lain. Kondisi bayi yang dilahirkan selamat, namun masih menunggu hasil tes Covid-19 untuk dapat dipulangkan. ㅤㅤㅤ
Dokter Yeni Purnama meneruskan laporan kepada Kasad terkait dengan kondisi bayi tersebut. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
“Bayi yang lahir dari ibu dengan confirm Covid-19, dari SWAB pertama hasilnya negatif. Saat ini akan dilakukan SWAB yang kedua, jika hasilnya negatif lagi, bisa dipulangkan. Namun yang menjadi masalah berikutnya, sang ayah harus melakukan tes SWAB juga, karena selama ini menemani sang istri yang sudah positif corona,” ujar dr. Yeni Purnama. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Melihat kondisi tersebut, RSPAD akan menyiapkan ruang PICU dan NICU untuk kebutuhan bayi dan balita yang terpapar Covid-19. Untuk ruang NICU akan disediakan 5 ventilator, sedangkan ruang NICU akan disediakan 2 ventilator. Selain itu juga akan disiapkan alat-alat untuk menunjang kebutuhan di kedua ruangan tersebut. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Selain itu, pihak RSPAD juga melaporkan mengenai reagen untuk rapid test Covid-19, telah sampai di RSPAD bersamaan dengan satu unit robotic ekstrasi RMA. Kepala labolatorium RSPAD, dr. Lili menjelaskan robotic ekstrasi dapat berdiri sendiri dan terpisah dengan alat PCR nya. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
“Untuk robotic ini, satu jam bisa memeriksa 32 pasien, sehingga lebih efektif dan akurasinya lebih cepat dan lebih tepat,” pungkas dr. Lili. ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
#TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat