
JAKARTA, tniad.mil.id – Ruwah (59) yang kesehariannya sebagai buruh lepas, menangis bahagia ketika rumah papannya yang tidak layak huni dibedah oleh anggota Koramil 08/Bojong. Tersebut disampaikan Danramil 08/Bojong, Kapten Inf Nurkhan, dalam rilisnya di Kecamatan Bojong, Pekalongan, Senin (4/2/2019).
Diungkapkan Danramil, kehadiran Aparat Teritorial untuk membantu kesulitan masyarakat yang kurang mampu, lewat Program Bedah Rumah, TNI ingin berbuat sesuatu untuk meringankan beban masyarakat. “Salah satunya lewat program bedah rumah, kita ingin membantu Ruwah, warga Desa Sembung Jambu, yang rumahnya nyaris roboh termakan usia,” ujarnya.
Program ini tambah Danramil, dikhususkan bagi warga yang hidupnya tergolong pra sejahtera dan ekonominya pas-pasan. “Bantuan yang diberikan prajurit ini bukan tanpa alasan, TNI sangat prihatin melihat kondisi rumah Ruwah. Sebagai sebagai buruh lepas, upahnya hanya 500 ribu rupiah per bulan, dapat dipastikan dirinya sangat sulit untuk memperbaiki tempat tinggalnya,” ucapnya.
Melihat keadaan warga binaan yang kesulitan ekonomi, pihaknya mendorong Babinsa yang ada di lapangan, agar terus berbuat dan membantu kesulitan rakyat yang ada di wilayah binaannya. “Kehadiran Babinsa untuk memantau wilayah dan bantu masyarakat yang membutuhkan bantuan,” terangnya.
Sementara itu, air mata bahagia Ruwah menetes melihat rumah papannya saat dibedah oleh anggota TNI Koramil 08/Bojong. “Saya ingat saat rumah itu mulai dirobohkan TNI, tidak terbayangkan oleh saya, pondasi-pondasi rumah sudah mulai berdiri kokoh,”imbuhnya Senin lalu.
“Tentara yang bangun rumah saya itu kerja siang malam, mereka gantian. Saya menangis karena sudah lama bercita-cita ingin bangun rumah permanen, tapi belum kesampaian, tapi kini sudah tercapai dan itu semua bukan untuk saya, tapi untuk anak-anak,” kata Ruwah sembari terisak menahan air matanya.
Sebelum direhab, kenangnya, saat hujan turun, karena dinding dan atap sudah hancur termakan usia, rumahnya pun bocor dan kebanjiran. Apalagi jika hujan turun pada malam hari, mereka harus lembur dan menyelamatkan barang-barang dan peralatan rumah tangga.
Kini, Ruwah terlihat mulai lega saat melihat pondasi rumah berdiri kokoh dikerjakan prajurit TNI. Ditargetkan pekan depan, Ruwah sudah bisa memboyong anak dan istrinya untuk menempati rumah baru.
“Katanya minggu depan sudah selesai dibangun dan kami sudah bisa pindah. Saya ucapkan terima kasih sama Bapak-Bapak Tentara yang bantu kami dan donatur lain,” tutur Ruwah. (Dispenad)