Skip to main content
Kodam IX/Udayana

Sambut Pejabat Baru Danrem, Korem 163/WSA Gelar Tradisi Tepung Tawar

Dibaca: 172 Oleh 28 Mar 2023Tidak ada komentar
Sambut Pejabat Baru Danrem, Korem 163/WSA Gelar Tradisi Tepung Tawar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id – Pejabat Baru Komandan Korem 163/Wira Satya, Kolonel Inf Agus Muchlis Latif, S.I.P., M.M., mendapatkan penyambutan Tradisi Tepung Tawar, yang digelar di depan Lobi Makorem 163/Wira Satya, Senin (27/3/2023).

Dalam keterangannya, Plh. Kepala Penerangan Korem 163/Wira Satya Kapten Kav Joyo Wibowo, menyampaikan bahwa Acara Tradisi Tepung Tawar ini merupakan tradisi satuan yang sudah berlangsung rutin setiap ada pejabat baru yang akan memimpin.

Dijelaskannya, kegiatan dimulai dari kedatangan pejabat baru melalui Pintu 1 Makorem 163/Wira Satya menuju depan Lobi Makorem untuk prosesi Tradisi Tepung Tawar. Kegiatan dipandu atau dipimpin oleh Pemuka Agama Hindu Makorem 163/Wira Satya Pinandita Letda Inf I Nyoman Wardika.

“Makna dari Tradisi Tepung Tawar adalah sebagai penghormatan terhadap warga baru atau tamu dengan harapan akan tercipta hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia dan alam semesta sesuai konsep Tri Hita Karana,” jelasnya.

Selain itu, Acara Tepung Tawar kepada Pejabat Baru Danrem 163/Wira Satya beserta istri juga dilaksanakan dengan makna pensucian diri secara lahiriah dan bathiniah.

Baca juga:  ASISTENSI PENATAUSAHAAN DAN APLIKASI SIMAK BMN DI KOREM 161/WS

Dalam pelaksanaannya, Plh. Kapenrem menjelaskan prosesi diawali dengan memoleskan tepung tawar pada tangan, badan dan kaki Pejabat Baru Danrem 163/Wira Satya dan istri dengan makna simbol Dewa Siwa yang memiliki tugas sebagai pelebur atau pembersihan serta memberikan aura kesucian.

“Memoleskan arang juga bermakna sebagai simbol Dewa Wisnu yang memiliki tugas sebagai pemelihara alam beserta isinya sehingga kesinambungan akan terwujud. Kayu atau Daun Pohon Dadap adalah kayu sakti sebagai lambang Dewa Brahma yang memiliki tugas sebagai pencipta alam semesta beserta isinya dalam wujud keberanian atau ksatria,” ungkapnya.

Selanjutnya, Pemakaian Benang Tri Datu yang diikat di tangan Kanan yang memiliki Aksara Aum Terdiri dari Ang simbol Dewa Brahma (warna merah), Ung simbol Dewa Wisnu (warna hitam), serta Mang simbol Dewa Siwa (warna putih) sebagai Pengikat Persatuan dan Kesatuan.

Terakhir Pemercikan Air Suci Perlambang Dewa Kesucian yang memberikan Aura Kesejukan, Ketenangan dan Arah kepada Setiap Insan Ciptaan Tuhan dengan harapan dalam pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan tenang seperti air yang mengalir.

Baca juga:  Hadiri Parade Ogoh-Ogoh, Ini Pesan Danrem 162/WB

Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Danrem 163/WSA Brigjen TNI Choirul Anam, S.E., M.M, Kasrem 163/WSA, Para Kasi Kasrem 163/WSA, Para Dandim Jajaran Korem 163/WSA, Para Dan/Ka Balak Aju Rem 163/WSA, Ibu Persit KCK Korcab Rem 163/WSA, serta seluruh anggota Korem 163/WSA. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel