(Afrika, 18 September 2014). Bertempat di Markas pasukan MISCA (Mission internationale de soutien à la Centrafrique sous conduite africaine) M’Poko Bangui, berlangsung upacara resmi pembukaan misi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Central African Republic (CAR). Misi baru yang bernama MINUSCA (United Nations Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic) tersebut menjadi lain karena adanya proses peralihan dari MISCA yang beranggotakan pasukan militer dari negara-negara Uni Afrika seperti Rwanda, Kongo, Burundi, Kamerun, Nigeria yang selama ini menjadi penengah dalam konflik bersenjata bernuansa sekterian dan agama tersebut sebelum misi PBB dibuka. MINUSCA juga ditambah dengan beberapa pasukan negara lain seperti Indonesia, Prancis, Pakistan, Bangladesh dan Kamboja. Menurut angka PBB terbaru, kehadiran MINUSCA ini terdiri dari 6.500 tentara, 1.000 polisi dan staf sipil yang nantinya akan mencapai jumlah 12.000 personil disebar diseluruh wilayah CAR, Rabu (17/9/2014).
Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII/A/MINUSCA, yang beranggotakan 167 personil, telah hadir sejak Mei 2014 dan merupakan satu-satunya pasukan yang bersama beberapa staf PBB ikut memulai dari awal proses dibukanya misi. Dengan perlengkapan dan kemampuan personil yang dimiliki, Satgas Kizi TNI berperan mendukung persiapan pembukaan misi dengan memberikan dukungan berupa pembukaan dan penyiapan lahan bagi peruntukan Perkantoran, Logistic Yard, Super Camp serta sarana pendukung misi lainnya. Upacara pembukaan dihadiri oleh Presiden CAR Cathrine Samba –Panze yang hadir didampingi oleh Hervé Ladsous, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Penjaga Perdamaian PBB, dihadiri oleh pejabat sipil dan militer CAR serta perwakilan organisasi-organisasi Internasional yang saat ini sedang berkonsentrasi membantu pemulihan stabilisasi di CAR.
Dalam sambutan tertulisnya, Sekjen PBB Ban Ki Moon menyampaikan apresiasi kesemua pihak yang memungkinkan dunia Internasional ikut ambil bagian di negara yang runtuh oleh adanya konflik internal sejak digulingkannya Pemerintahan Presiden Francois Bozize pada 2013 yang diikuti oleh aksi saling bunuh dan saling serang antara pihak Seleka dan Anti Balaka yang berdampak luas dengan memakan korban dipihak masyarakat yang tidak berdosa. Dipastikan 2,2 juta rakyat CAR mengalami dampak dari pembunuhan, perampasan dan pengusiran. Dimana 400.000 orang diantaranya telah mengungsi ke negara-negara sekitar CAR seperti Sudan, Chad dan Kamerun.
Keberadaan Pasukan Indonesia sebagai Pasukan Perdamaian, dalam beberapa kesempatan mampu menunjukkan peran yang vital sebagai duta Bangsa Indonesia bagi proses pemulihan aturan hukum dan menjamin perlindungan hak asasi manusia di negara tersebut melalui misi di MINUSCA. Sebagai bagian dari pasukan perdamaian, Komandan Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-A/MINUSCA Letkol Czi. Alfius Navirinda K, menyampaikan Pasukan Indonesia telah menampilkan performa sebagai Pasukan Perdamaian yang ikut bahu membahu dengan elemen PBB lainnya untuk mendukung dimulainya Misi yang akan memprioritaskan perlindungan warga sipil dan fasilitasi proses transisi, termasuk pelaksanaan ketentuan dalam Perjanjian Penghentian Permusuhan diantara pihak yang bertikai.