“ Beladiri Untuk Bela Bangsa ”, ungkapan tersebut lah yang menginspirasi Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 320/BP untuk memberikan pelatihan beladiri karate kepada para siswa siswi di wilayah perbatasan. Para siswa yang mengikuti pelatihan berasal dari SDN 1 Merauke, SMP Yapis Merauke dan SDN 1 Sota.
Prajurit Satgas Yonif 320/BP yang menjadi pelatih karate antara lain Kopda Teguh (Sabuk Hitam DAN I), Praka Hamid Lipu (Sabuk Hitam DAN I), dan Praka Fadlan (Sabuk Hitam DAN I). Prajurit yang menjadi pelatih tersebut sudah memiliki sertifikasi, prestasi, dan kualifikasi sebagai pelatih karate sehingga kompetensi dan kredibilitas nya sebagai pelatih sudah tidak diragukan lagi. Jadwal pelatihan dilaksanakan setiap hari Jum’at dan Sabtu. Materi yang dilatihkan antara lain Kihon (gerakan dasar) seperti Tachikata (kuda-kuda), Tsuki (pukulan), Uke (tangkisan), Geri (tendangan), Kokyu Ho (teknik pernapasan), dan Kata (jurus).
Kepala Sekolah SDN 1 Merauke Dra. Sherly C Resubun, S.Sos., mengatakan bahwa latihan beladiri karate menjadi program extra kurikuler wajib di sekolah bagi para siswa dan telah berjalan selama 3 tahun. “Pada tanggal 12 Juni 2014 telah diadakan ujian kenaikan sabuk yaitu sekitar 35 anak melakukan ujian kenaikan sabuk dari sabuk kuning ke hijau dan 10 anak melakukan ujian kenaikan sabuk dari sabuk putih ke kuning. Kami mengucapkan terimakasih kepada Satgas Yonif 320/BP yang telah memberikan pelatihan karate, menyelenggarakan ujian kenaikan sabuk, dan itu semua sangat bermanfaat bagi pengembangan diri serta dapat menumbuhkan minat dan bakat anak-anak. Kami berharap kerjasama ini akan tetap terjalin terus dan bukan hanya dilaksanakan di sekolah ini saja sehingga kelak bisa melahirkan karateka Indonesia berprestasi yang berasal dari wilayah perbatasan”, ungkap Kepala Sekolah.
Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 320/BP Letkol Inf Abdul Hamid, S.I.P., mengatakan bahwa pelatihan beladiri karate kepada para siswa bertujuan untuk membentuk karakter dan mental para siswa agar memiliki kedisiplinan, kejujuran, kreativitas yang positif, inovatif, produktif, semangat juang yang tinggi, sikap pantang menyerah, dan pengendalian diri yang baik sehingga dapat mencegah kenakalan remaja yang cenderung ke arah negatif yang sudah membudaya di kalangan remaja yang merupakan generasi muda harapan bangsa seperti minum minuman keras, penyalahgunaan narkoba, pergaulan sex bebas, dan perbuatan lainnya yang melawan hukum. Disamping itu, pelatihan beladiri karate tersebut bertujuan untuk mencari dan melahirkan bibit-bibit atlet karate yang berbakat dan berkualitas yang nantinya diharapkan dapat mengukir prestasi baik di tingkat daerah, nasional, bahkan internasional.
“Yang paling penting dari pelatihan karate kepada para siswa yang merupakan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa tersebut adalah dapat memperkuat ketahanan nasional. Apabila generasi mudanya mahir beladiri, berkemampuan fisik yang prima, berdisiplin tinggi, berkarakter dan bermental kuat, serta memiliki ketahanan dalam menangkal pengaruh lingkungan yang negatif maka akan menjadi aset bangsa yang berharga dan ketahanan nasional pun akan semakin kuat karena generasi muda merupakan penentu maju mundurnya bangsa serta sebagai pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa Indonesia di masa mendatang“, ungkap Dansatgas.
Dansatgas pun menambahkan, pelatihan beladiri karate tersebut merupakan salah satu bentuk fungsi pembinaan teritorial di wilayah. Keberadaan Satgas Yonif 320/BP harus bisa memberikan perubahan yang positif dan manfaat yang besar bagi masyarakat di wilayah perbatasan sehingga Kemanunggalan TNI dan Rakyat senantiasa terwujud. (Satgas Yonif 320/BP-Pendam III/Slw)