Skip to main content
Kostrad

Satgas Pamtas RI-RDTL Yonarmed 11 Kostrad Melaksanakan Pengamanan Di Wilayah Perbatasan RI-RDTL Sektor Barat

Dibaca: 19 Oleh 06 Nov 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat
Kostrad (6/11). Kefamenanu TTU. Delimitasi batas RI-RDTL di Pulau Timor mengacu kepada perjanjian antara pemerintah Hindia Belanda dan Portugis pada tahun 1904 dan Permanent Court Award (PCA) 1914, serta perjanjian sementara antara Indonesia dengan Timor Leste pada tanggal 8 April 2005. Perundingan perbatasan RI-RDTL mulai dilaksanakan sejak tahun 2001 dengan diadakannya pertemuan Tehnical Sub-Commite On Border Demarcation and Regulation (TSCBDRF) RI-UNTAET (United Nations Transtional Administrasion For East Timor). Batas Negara antara RI-RDTL sebanyak 907 titik koordinat telah ditetapkan dalam persetujuan tentang perbatasan Darat (Provinsional Agreement) yang ditandatangani oleh Menlu RI dan Menlu Timor Leste pada tanggal 8 Juni 2005 di Dili namun masih ada segmen yang belum terselesaikan dan yang belum disurvey/diukur oleh tim Survey kedua Negara.

Salah satu dari Batalyon Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berdislokasi di Magelang Provinsi Jawa Tengah, yaitu Batalyon Armed 11 Kostrad dibawah Divisi Infateri 2 Kostrad yang bermarkas di Singosari Malang, Jawa Timur, melaksanakan pengamanan di sepanjang perbatasan didirikan pos-pos Satgas tempat pasukan tempur bertugas mengamankan wilayah Indonesia dari ancaman keamanan dan Komando Teritorial di tiga Kabupaten mengadakan operasi pembinaan teritorial. Peningkatan kekuatan militer Indonesia di Sektor Barat Nusa Tenggara Timur dan penjagaan yang dilakukan TNI sepanjang perbatasan Indonesia negara berdaulat dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) yang baru merdeka.

Dalam PPPA TNI AD TA 2014 ( NO.57 tanggal 16-12-2013 ) yang tertuang dalam Lampiran peraturan Kasad nomor Perkasad / 57 / XII /2013 Tanggal, 16 Desember 2013 di sebutkan diantaranya bahwa pelaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat dengan Negara lain dan pulau-pulau terluar, yaitu dengan melakukan segala upaya, pekerjaan dan kegiatan untuk menjamin tegaknya kedaulatan Negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa di wilayah perbatasan darat dengan negara lain dan di pulau-pulau terluar dari segala bentuk ancaman dan pelanggaran.

Komandan Satuan Penugasan Pengaman Perbatasan RI-RDTL Sektor Barat Yonarmed 11 Kostrad dibawah pimpinan Letkol Arm Teguh Tri Prihanto Usman, S,Sos menyampaikan sebagai bagian dari TNI, tugas pokok TNI AD menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Letkol Arm Teguh Tri Prihanto Usman, S.Sos menyampaikan menjaga wilayah perbatasan negara bukan hal mudah, seluruh tugas menanti para personel satuan penugasan batas (Satgas Pamtas) RI-RDTL salah satunya adalah mendamaikan warga kedua Negara karena banyaknya tanah sengketa di perbatasan belum terselesaikan oleh kedua Negara tersebut.

Aktivitas illegal masih mewarnai mobilitas penduduk perbatasan antara RI-RDTL. Hingga saat ini ditengarai masih banyak mobilitas penduduk lintas batas yang dilakukan oleh penduduk perbatasan yang tidak tercatat secara resmi (illegal entry). Keterbatasan pemerintah di kedua negara dalam memfasilitasi kegiatan pelintas batas tradisional memicu kecenderungan terjadinya lintas batas illegal, diantaranya masih diberlakukannya peraturan internasional (pasport dan visa) bagi semua pelintas batas dan belum diberlakukannya pas lintas batas bagi pelintas batas tradisional. Dengan belum diberlakukannya pas lintas batas pelintas batas tradional, penduduk harus mengeluarkan banyak biaya dan hal ini sangat memberatkan sehingga cara-cara illegal banyak ditempuh karena dianggap lebih mudah dan murah walaupun cukup berisiko.

Letkol Arm Teguh Tri Prihanto Usman, S.Sos juga menyampaikan sebagian penduduk melakukan perdagangan illegal untuk mencari keuntungan yang besar, beberapa komuditas yang banyak diselundupkan karena keuntungannya besar adalah rokok dan BBM.
Untuk  mengantisipasi kegiatan perdagangan tersebut maka Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarmed 11 Kostrad selalu mengadakan patroli keamanan dan pengendapan di jalan-jalan tikus di wilayah perbatasan yang sering dilakukan penyelundupan oleh masyarakat, patroli keamanan ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya penyulundupan.

Untuk memantapkan pengamanan kawasan perbatasan RI-RDTL Sektor Barat Satgas Pamtas RI-RDTL Yonarmed 11 Kostrad membentuk pasukan terdiri dari 3 “Kompi Tempur” (Kipur). Kipur 1 bermarkas di Wini Dpp Kapten Arm Hendriyana S.Sos, membawahi 6 pos (Nelu, Napan Bawah, Nino, Inbate, Baen, Haumaniana), Kipur 2 bermarkas di Oepoli Tengah Dpp Lettu Arm Freddy Tampubolon membawahi 6 pos (Nilulat, Manusasi, Olbinose, Aplal, Oepoli Sungai dan Oepoli pantai), Kipur 3 bermarkas di Motamasin Dpp Kapten Arm Hadi Wiroso membawahi 4 pos (Haslot, Auren, Fatuha, dan Ailala) sedangkan Makosatgas berkedudukan di Ds. Fatumuti Kec. Noemuti Kab. TTU Dpp Letkol Arm Teguh Tri Prihanto Usman, S.Sos.

Baca juga: 

Satuan ini memiliki tugas menjaga patok-patok perbatasan yang tersebar di sepanjang garis batas negara terdapat 19 pos penjagaan perbatasan mulai dari Kabupaten Malaka, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timur Tengan Utara (TTU). Selain menjaga perbatasan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarmed 11 Kostrad mengadakan banyak kegiatan seperti Bakti Sosial (Pengobatan massal), Karya Bhakti TNI, pendistribusian air bersih di wilayah perbatasan, Wawasan kebangsaan, memperbantukan tenaga pengajar disekolah wilayah perbatasan dan Olahraga bersama dengan TNI-POLRI serta Instansi Pemerintah yang bertujuan untuk ke Manunggalan TNI-Rakyat.


Dengan keberadaan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarmed 11 Kostrad dapat diterima di tengah-tengah masyarakat perbatasan sehingga dapat membantu masyarakat yang mengalami kesulitan. Kami bekerja dengan ihklas, tanpa pamrih demi masyarakat Indonesia Khususnya masyarakat perbatasan. Kami memiliki semboyan dimana kami bertugas yaitu “NKRI HARGA MATI YANG TIDAK BISA DITAWAR-TAWAR LAGI” ujar dansatgas Yonarmed 11 Kostrad.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel