
JAKARTA, tniad.mil.id – Personel Pos Komando Utama (Kout) Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 645/Gty dipimpin Danton Kes Satgas Letda Ckm Totok Riyadi beserta dua anggota bersama Puskesmas Jagoi Babang dan Perangkat Desa Jagoi memberikan bantuan dan pemeriksaan Perkembangan Balita penderita stunting di Desa Desa Jagoi Kec. Jagoi Babang Kab. Bengkayang.
Hal ini disampaikan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 645/Gty Letkol Inf Hudallah, S.H. dalam keterangan tertulis di Makotis Gabma Entikong, Kab, Sanggau, Sabtu (27/8/2022).
Dansatgas mengatakan, disamping tugas pokok Satgas Pamtas menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah perbatasan, Satgas juga peduli terhadap warga perbatasan yang mengalami kesulitan. Yang dalam hal ini membantu Warga yang anaknya menderita Stunting.
“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang ditandai dengan perkembangan yang tidak normal. Anak yang mengalami stunting akan terlihat pada saat menginjak usia 2 tahun, Seorang anak dikatakan mengalami stunting apabila tinggi badan dan panjang tubuhnya minus 2 dari standar Multicentre Growth Reference Study atau standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO, ” jelas Dansatgas
Personel Pos Kout Satgas Pamtas bersama Puskesmas Jagoi Babang, Perangkat Desa Jagoi dan kader Posyandu mengunjungi rumah-rumah warga yang diperbatasan untuk dilakukan pengecekan atau pemeriksaan terhadap perkembangan balita.
“Hasil dari pendataan, terdapat 17 anak yang menderita stunting
Selanjutnya tim melakukan pemeriksaan yaitu dengan Pengukuran berat badan dan tinggi badan, mengkaji perkembangan pertumbuhan balita penderita stunting, memberikan pemahaman kepada orang tua balita yang menderita stunting pentingnya mengikuti program Posyandu yang sudah terjadwal dan pemenuhan gizi balita.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap balita-balita menderita stunting, Tim Satgas bersama Puskesmas Jagoi Babang Dan Perangkat Desa Jagoi memberikan bantuan berupa biscuit dan susu untuk pemenuhan gizi balita penderita stunting.
“Selanjutnya untuk langkah kedepannya kami akan adakan sosialisasi kepada peserta Posyandu tentang bahaya stunting dan pentingnya pemenuhan gizi balita, agar balita bebas dari stunting dan pencontohan dan pengenalan gizi dengan memanfaatkan bahan baku alami yang ada di Desa Jagoi, ” pungkas Dansatgas. (Dispenad)