JAKARTA, tniad.mil.id – Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY melaksanakan pembinaan teritorial mengajarkan warga perbatasan ilmu pertanian untuk menyokong ketahanan pangan daerah di Kampung Umpkim Distrik Waropko.
Demikian disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin, S.I.P., dalam keterangan tertulisnya di Asiki Kabupaten Boven Digoel, Papua, Kamis (14/01/2021).
Dansatgas mengatakan, di samping melaksanakan tugas pokoknya menjaga kedaulatan negara di perbatasan, Satgas juga mempunyai tanggung jawab moral kepada masyarakat perbatasan untuk melakukan pembinaan teritorial secara terbatas terhadap warga di sekitar perbatasan untuk membantu pemerintah daerah.
“Satgas melakukan pembinaan kepada masyarakat sekitar mengenai pertanian dan berternak yang baik sehingga hasil yang diperoleh bisa mendukung program pemerintah pusat dan pemerintahan daerah mengenai ketahanan pangan yang semakin kuat dan mandiri agar kedepannya diharapkan masyarakat bisa secara individu maupun dalam kelompok tani mampu mengolah ketahanan pangan secara mandiri, “ ujar Dansatgas.
Sementara itu, Komandan Pos Upkim Letda Inf Aribat mengatakan, tidak hanya fokus menjaga keamanan dan pelintas batas negara saja namun satgas mempunyai tugas dan tanggung jawab yakni membina warga di sekitar perbatasan. Personel pos juga melakukan pembinaan teritorial mengajarkan cara bercocok tanam yang baik sehingga hasil yang diharapkan sangat memuaskan.
“Dari hasil pertanian tersebut bisa dikomsumsi sendiri dan sebagian untuk dijual sebagai pendapatan keluarga sehingga menunjang pemerintah daerah dalam menaikan taraf perekonomian penduduk dan meningkatkan ketahanan pangan daerah, “ pungkas Danpos.
Salah satu petani, Samuel (30) mengungkapkan terima kasihnya atas pelatihan bercocok tanam yang diberikan oleh Satgas.
“Kami sangat senang dan antusias sekali diberikan ilmu pertanian dari Bapak TNI mengenai cara bercocok tanam yang baik. Selama ini saya tidak mengerti dan kurang paham mengenai pertanian, kami diajarkan hingga semua paham bercocok tanam secara benar sehingga harapannya hasil pertanian ini bisa memuaskan, “ tukas Samuel. (Dispenad)