
LOMBOK, tniad.mil.id – Jalan Arya Banjar Getas Makam Loang Baloq Ampenan Kota Mataram dipadati ribuan manusia. Mereka datang dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengikuti lomba lari marathon 5 K dan 10 K yang diselenggarakan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) NTB bekerjasama dengan Komunitas Lombok Cyber, Minggu (30/12/2018).
Dansatgas RR NTB Kolonel Inf H. Farid Makruf, MA., bersama Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga NTB Ir. Hj. Husnanidiati Nurdin melepas para pelari di depan Makam Loang Baloq dengan start dan Finish di Pantai Loang Baloq Ampenan.
Dansatgas RR NTB saat diwawancara menyampaikan, kegiatan lari marathon ini selain memperingati HUT Ke- 60 NTB, juga dalam rangka membangkitkan kembali gairah olah raga di NTB karena dalam waktu empat hari pendaftaran, para peserta mencapai hampir 2500 orang.
“Ini membuktikan bahwa masyarakat NTB cinta olah raga, hanya event-event seperti ini yang masih kurang,” sebutnya.
Dijelaskannya, waktu yang dicapai tercepat untuk peserta 5 K sekitar 14 menit dan 10 K sekitar 24 menit.
“Para atlet-atlet ini tinggal mengatur dan mengarahkannya untuk menjadi atlet yang berprestasi pada event-event tingkat daerah maupun nasional bahkan internasional,” ungkap Kolonel Farid yang juga menjabat sebagai Paban V/Bhakti TNI Mabes TNI.
Mantan Danrem 162/WB tersebut berharap, Pemda, Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) dan Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) yang baru terpilih agar memperbanyak event-event seperti ini sehingga para pecinta olah raga dan para atlet bisa mamacu diri untuk terus meningkatkan intensitas latihan.
Adapun peraih juara untuk lomba lari 5 K Putra berturut-turut Sutrisno dari Gebang, Rizki dari PPLP, Anasrullah dari Gebang dan untuk kategori putri diraih oleh Solehah dari Lombok Timur, Iswatun dari Dompu dan Ely Fitrianty dari Lombok Timur.
Sedangkan untuk lomba lari 10 K Putra diraih oleh Ridwan dari Kabupaten Sumbawa, Yadin dari Lombok Tengah, Abdul Salam dari Kabupaten Bima dan untuk kategori putri Nurrahma Aulia dari Dompu, Mahdalena Sari dari Kota Bima dan Laela Evi Hidayati dari Lombok Barat. (Dispenad)