JAKARTA, tniad.mil.id Satgas Yonif Raider 600/Mdg, yang bertugas di Kaltara untuk menjaga keamanan negara dan tingkatkan kesejahteraan warga perbatasan.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Raider 600/Mdg, Letkol Inf Ronald Wahyudi, S.E.,M.Tr (Han).,dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (30/11/2019).
Diungkapkan Dansatgas, dalam menjalankan tugasnya di wilayah perbatasan, Batalyon yang dipimpinnya ini memiliki 5 SSK (Satuan Setingkat Kompi) dan disebar di wilayah Nunukan yang merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
“Walau disebar di tempat yang berbeda, komunikasi antar personel pos tetap terjalin dengan baik, agar setiap tugas dapat dibagi habis,” ujarnya.
Seperti yang dilakukan SSK 4, dipimpin Lettu Inf Defry Armansyah, S.T.Han., yang membawahi 4 pos Pamtas yaitu Pos Simantobol, Pos Labang,Pos Simantipal dan Pos Lumbis.
“Keempat pos tetap menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dalam setiap melaksanakan tugas,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, karena wilayah tanggung jawabnya hampir sebagian besar wilayah perairan yang arus sungainya sangat deras dan penuh tantangan, komunikasi antar pos menjadi mutlak dalam pendistribusian logistik.
“Pendorongan logistik harus menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan kondisi air sungai, apabila air sungai surut maka perahu yang digunakan tidak dapat melintas sehingga harus didorong secara manual agar dapat sampai ke tempat tujuan,” jelasnya.
“Maka dari itu, komunikasi antar pos sangat vital dalam pendorongan logistik, karena cuaca setiap pos kadangkala berubah-ubah,” terang Ronald Wahyudi.
Seperti Pos yang dipimpin Sertu Eko Wahyudin di Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis yang merupakan pos pendistribusian logistik untuk pos-pos di SSK 4 tersebut.
“Dari pos perwakilan ini, Danpos perwakilan mengkoordinir segala kebutuhan yang diperlukan oleh pos-pos di daerah tersebut,” tukasnya.
Lanjutnya lagi, Satgas sungguh beruntung memiliki alat transportasi pendorongan logistik berupa long boat, merupakan bantuan dari Pangdam VI/Mlw, Mayjen TNI Subiyanto.
“Dengan long boat ini makin memperlancar proses pendorongan logistik ke pos-pos Satgas di sepanjang jalur perairan. Walau memakan waktu lebih 3,5 jam perjalanan, prajurit pun tetap melaksanakannya dengan penuh semangat,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Danpos Simantobol, Letda Inf Agus, mengatakan, selain bertugas menjaga keamanan patok perbatasan, Satgas juga melaksanakan berbagai kegiatan Teritorial, seperti membantu tenaga pengajar di sekolah-sekolah pesisir yang sangat keterbatasan tenaga pengajar.
“Salah satunya, personel Satgas bantu mengajar di SDN 008, Desa Labang, karena keterbatasan tenaga pengajar,” tegasnya lagi.
Selain itu, pos Satgas juga melakukan aktivitas perkebunan seperti menanam singkong, terong, pisang, jagung dan masih banyak lagi jenis tanaman sayur-sayuran lainnya.
“Bahkan pengobatan gratis, dan patroli pemeriksaan mengantisipasi penyeludupan barang ilegal rutin dilaksanakan,” tuturnya.
“Kehadiran kami untuk membantu kesulitan masyarakat, sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perbatasan,” pungkas Agus. (Dispenad)