Skip to main content
Kostrad

Satgas Yonif 643, berhasil Cegah Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia

Dibaca: 19 Oleh 11 Apr 2019Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id,- Satgas Pamtas Yonif Mekanis (Yonmek) 643/Wns berhasil mengagalkan pengiriman lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non Prosedural ke Malaysia.

Tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Mekanis 643/WNS, Mayor Inf Dwi Agung Prihanto, dalam rilis tertulisnya di Entikong Kalimantan Barat, Kamis (11/4/2019).

Dijelaskan Mayor Agung bahwa 5 PMI asal Sulawesi Selatan tersebut dicegah berangkat sesaat sebelum menyeberang ke Negeri Jiran Malaysia melalui jalur tikus di perbatasan Segumon, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (9/4/2019) lalu.

“Mereka diamankan kertika akan melintas, saat Komandan SSK III Lettu Debri melakukan pengecekan administrasi dan kelengkapan dokumen ketenagakerjaannya, mereka tidak dapat menunjukannya,’’ ujarnya.

“Sangat disayangkan resiko yang akan diterima PMI diantaranya adanya potensi korban penipuan trafficking (perdagangan orang), tidak adanya asuransi, perlindungan secara maksimal dari pemerintah, dan apabila tertangkap petugas dapat dipenjarakan, dideportasi oleh aparat keamanan negara setempat,’’ terangnya.

Terpisah Lettu Debri mengatakan rencananya ke 5 orang PMI tersebut akan berangkat melewati jalur lintas batas Segumon untuk menghindari pemeriksaan petugas,”ungkapnya.

Baca juga:  PANGKOSTRAD LETJEN TNI GATOT NURMANTYO AJAK MAHASISWA MENANGKAL PROXY WAR

“Jalur tikus memang menjadi atensi kami, karena selain jadi jalur penyelundupan barang, orang juga bisa diselundupkan lewat jalur ini, karena itu patroli jalur tikus semakin kami tingkatkan, agar tidak ada lalu lintas ilegal disini,” pungkasnya.

Dari keterangan sementara, diketahui mereka akan bekerja di Divisi Serian, Sarawak, Malaysia namun tanpa dilengkapi dokumen resmi, kelima calon PMI tersebut saat ini dilimpahkan ke Imigrasi Segumon untuk penanganan lebih lanjut.(Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel