Skip to main content
Berita Satuan

Sejarah Baru, 3 Pemuda Suku Baduy Lulus Calon Prajurit TNI AD

Dibaca: 194 Oleh 02 Nov 2019Tidak ada komentar
Sejarah Baru, 3 Pemuda Suku Baduy Lulus Calon Prajurit TNI AD
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

 

JAKARTA, tniad.mil.id – Keberhasilan tiga orang pemuda Suku Baduy lolos menjadi calon prajurit TNI AD tidak hanya prestasi bagi mereka, namun juga catatan sejarah bagi Suku Baduy dan TNI AD sendiri.

 

Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III/Siliwangi, Letkol Inf FX Sri Wellyanto, dalam rilis tertulisnya di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/11/2019)

 

Diungkapkan Kapendam, sidang pemilihan Calon Prajurit Tamtama TNI AD Gelombang 2 Tahun 2019 digelar pada Kamis (31/10/2019), dipimpin Kasdam III/Slw Brigjen TNI Dwi Jati Utomo di Aula Satata Rindam III/Slw, Jalan Manado, Bandung.

 

“Dalam sidang tersebut, terdapat enam orang calon Tamtama dari Suku Baduy. Setelah melalui proses tahapan-tahapan seleksi, dari enam pemuda Suku Baduy tersebut hanya tiga orang yang lulus,” ungkap Welly.

 

Dengan kelulusan tersebut, menurut Welly, ketiganya berhak mengikuti pendidikan sebagai calon Tamtama TNI AD di Rindam III.

 

“Pada seleksi dan pemilihan sidang parade Tingkat Panda, diikuti sebanyak 247 orang yang berasal dari berbagai Kodim di wilayah Kodam III/Slw, dimana jumlah terbanyak dari Kodim 0602/Serang yaitu 76 orang,” terang Welly.

Baca juga:  Panglima TNI : Jadikan Pondok Pesantren Sebagai Lembaga Yang Mampu Mencetak Pemimpin Bangsa

 

Adapun Kodim lainya masing-masing Kodim 0615/Kuningan 53 orang, Kodim 0601/Pandeglang 52 orang, Kodim 0603/Lebak 39 orang, Kodim 0623/Cilegon 24 orang, Kodim 0604/Karawang satu orang, dan dari Kodim 0621/Kabupaten Bogor dua orang.

 

“Dari keseluruhan itu disaring untuk memenuhi alokasi sebanyak 196 orang yang akan mengikuti pendidikan,” tandasnya.

 

Lebih lanjut dikatakan Welly, sebagaimana dijelaskan Kasdam III/Slw, pada seleksi dan pemilihan ini Subpanpus mengutamakan kualitas calon.

 

“Tentunya dengan berpedoman kepada norma kelulusan dan jumlah alokasi Catam untuk mengikuti pendidikan,” tegas Welly.

 

Menurut Welly, hakekatnya pemilihan ini merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus dipertanggung jawabkan.

 

“Untuk itu mari kita jaga kejujuran dan keterbukaan dalam pelaksanaan sidang pemilihan agar kepercayaan calon tetap positif dan objektif,” pungkasnya. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel