Pekanbaru, ( 26/8 ) “ Kemunculan ISIS tidak dapat dilepaskan dari terjadinya perang di Irak yang dimulai pada tahun 2003. Saat itu Amerika Serikat mengirimkan pasukan bersenjatanya ke Negara Irak yang dipimpin oleh Saddam Husein. Pasca jatuhnya rezim Saddam Husein, organisasi teroris Al-Qaeda melibatkan diri dalam Perang Irak untuk menyerang tentara Amerika Serikat dan Syiah. Dari sini muncul organisasi Al-Qaeda in Iraq (AQI) yang dipimpin Abu Musab Al-Zarqawi (tewas pada tahun 2006). Kemudian di wilayah yang dikuasai oleh AQI yaitu, Provinsi Anbar, berdirilah Islamic State of Iraq (ISI), tepatnya pada 13 Oktober 2006 dan mengangkat Abu Umar Al-Baghdadi sebagai amir atau pimpinan ISI. Pada tahun 2010 Abu Umar Al-Baghdadi tewas dan digantikan oleh Abu Bakr Al-Baghdadi.
Tahun 2013 ISI mengumumkan bergabung dengan organisasi Jabhat al-Nusrah di Suriah, kemudian mendirikan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) atau di Barat dikenal sebagai Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) dan dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi alias Ibrahim Awwad Ibrahim Ali al-Badri. Levant dan al-Sham merupakan kawasan timur Mediterania. Akan tetapi penggabungan ini tampaknya merupakan klaim sepihak dari pihak ISI, karena Jabhat al-Nusrah tidak pernah mengakui penggabungan tadi. Pada tahun 2014, pimpinan Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri memutus hubungan dengan Abu Bakr al-Baghdadi dan memerintahkan ISIS untuk kembali ke Irak. Sehingga saat ini ISIS sendiri berkonflik dengan Jabhat al-Nusrah yang didukung oleh Al-Qaeda. Kemudian, Jabhat al-Nusrah sendiri banyak kehilangan pasukan karena berpindah haluan ke ISIS ” hal ini disampaikan oleh pemateri pada acara seminar “ Nasional Sinergitas Polisional Dalam Rangka Upaya Pencegahan Paham Radikalisme Untuk Menangkal Dan Menanggulangi Bahaya Ideologi ISIS ( ISLAMIC STATE OF IRAQ DAN SYRIA ) Di Riau “.
Acara seminar Nasional ini di selenggarakan di Hotel Arya Duta jl.Pangeran Diponegoro dan di hadiri oleh Kepala BNPT Irjen Pol ( purn ) Drs. Ansyaad Mbai, M.M, WamenAG Prof.Dr.K.H Nasaruddin Umar, MA, Ketua Umum PBNU Prof.Dr.K.H. Said Aqil Siraj, MA, Direktur Penindakan BNPT Brigjen Pol.Dr. Petrus Reinhard Golose,MM, Dirjen Kesbangpol Kemendagri Mayjen TNI ( Purn )Drs.Tanribali Lamo,MH, Wagubri , Danrem 031/Wb Brigjen Tni Prihadi Agus Irianto, Kapolda Riau, Kajati Riau, Perwakilan Ormas Islam serta undangan Lainnya.