
“Kodam Wirabuana giat melaksanakan serbuan teritorial terhadap berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bermasyarakat dengan menggunakan media dunia maya guna menangkal ideologi radikal dan terorisme”, urai Pangdam Wirabuana, Mayjen TNI Agus S.B saat memaparkan materi Seminar Nasional dengan judul Implementasi Binter dalam Mencegah Radikalisme dan Terorisme di Universitas Brawijaya, Malang (22/09/2016).
Binter pada hakikatnya kegiatan penyiapan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai prinsip sistem pertahanan semesta. “Melalui Binter kita dapat mendeteksi dini dan mencegah terhadap berbagai kemungkinan ancaman yang timbul bagi stabilitas nasional. Pada sisi lain, perkembangan teknologi dan informatika khususnya internet menjadikan eksistensi dunia maya, memungkinkan pertukaran informasi, gagasan maupun pendapat berlangsung sangat cepat dan tidak terkontrol. Hal ini akhirnya menimbulkan ancaman baru yang bersifat global. Pada perkembangannya ancaman ideologi tersebut melahirkan gerakan radikal baru bernama terorisme. Bentuk nyata aksi terorisme adalah teror yang bersifat destruktif yang dampaknya sangat luas”, tegas Pangdam Wirabuana.
Gerakan radikal dan terorisme sulit diberantas karena program regenerasinya terus berjalan dan bergerak di kalangan generasi muda penerus bangsa. Untuk mencegahnya, TNI AD melalui aparat teritorialnya membuat rumusan pemikiran dan langkah agar masyarakat bersinergi dengan TNI AD dalam pola mengatasi gerakan radikal dan terorisme. Binter merupakan salah satu upaya terbaik dalam menangani masalah idiologi radikal dan terorisme. Namun demikian, implementasi Binter untuk pencegahan idiologi radikal dan terorisme harus mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman agar selalu relevan, efektif dan efisien dalam pelaksanaannya termasuk di dunia maya.
Mayjen TNI Agus S.B, menyampaikan bahwa Kodam Wirabuana mengimplementasikan Binter guna pencegahan ideologi radikal maupun terorisme, dilakukan dalam perspekstif Binter modern melalui Serbuan Teritorial terhadap semua lini kehidupan masyarakat. Sebagai contoh, membentuk dan memberdayakan peran Forum Kebangsaan Wirabuana sebagai tangki pemikir untuk merumuskan konsep materi muatan lokal Bela Negara dan Kearifan Lokal. Selain itu, pembentukan rumah baca di setiap Kodim jajaran Kodam Wirabuana, perpustakaan keliling oleh para Babinsa seluruh Koramil jajaran Kodam Wirabuana, pelibatan masyarakat umum, termasuk siswa SMP dan SMU secara massif dalam peringatan hari besar atau hari bersejarah nasional maupun keagamaan. Begitu pula penerapan metode Binter Smart Approach yakni memaksimalkan potensi positif dunia maya, yang artinya memanfaatkan dunia maya sebagai media untuk kepentingan Operasi Teritorial. Demikian pula, cerdas membaca dinamika IPOLEKSOSBUDHANKAM dengan visi bela negara dan cinta tanah air Indonesia.
Seminar nasional Pembinaan Teritorial di Universitas Brawijaya, Malang berlangsung selama dua hari (21-22/09) dibuka langsung oleh Wakasad, Letjen TNI M. Erwin Syahfitri dan Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. M. Bisri, MSm. Adapun pembicara pada hari kedua dengan Topik, ” PROXY WAR ” Selain Pangdam Wirabuana, juga Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos, Anggota DPR RI I Gede Pasek Suardika, SH. MH. serta Dosen UGM Dr. Ir. Nasir Tamara, DEA, DES, MA.
(pendamVII/wirabuana)