
Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional RI (Setjen Wantannas) melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kodim 0706/Temanggung yang diketuai oleh Deputi Bidang Sistem Nasional Setjen Wantannas Mayjen TNI Aris Martono Haryadi dalam rangka melihat langsung kondisi di lapangan guna menyusun konsep ketahanan nasional yang ada di wilayah Temanggung, Selasa (25/10).
“Tujuan kami dalam rangka menyusun konsep ketahanan nasional yang ada diwilayah Temanggung dan nantinya akan diserahkan ke Presiden,” ungkap Mayjen TNI Aris Martono Haryadi.
Lebih lanjut Mayjen Aris menyampaikan, timnya ingin mengetahui secara langsung kondisi sebenarnya di lapangan, guna mendapatkan masukan terkait ada salah satu petani tembakau yang tahun ini gagal panen, sehingga nantinya akan dilaporkan ke Presiden, karena Wantannas kedudukannya langsung di bawah Presiden.
Kedatangan rombongan Wantannas yang terdiri dari Irjen Pol Drs Bambang Hermanu SH MM, Brigjen TNI Robert R Lumempouw, Brigjen TNI (K) Dra. Ucu S. Soepia, MM, Brigjen TNI Slamet Riyadi, Kombes Pol Drs. Bambang Sigit Priyono, M.Si, Kol. Inf. JP Firdaus, M.Sc, Kol. Czi. Budi Irawan, S.IP serta Dra Sri Rahayu Purwaningtyastuti disambut oleh Wakil Bupati Temanggung Ir.Irawan Prasetyadi, Dandim 0706/Tmg, Wakapolres, Kepala Pengadilan Negeri Temanggung, Kejati, Ketua APTI Jateng beserta staf dan Perwakilan Pedagang Tembakau.
Wakil Bupati, Ir. Irawan Prasetyadi dalam sambutannya mengatakan kunjungan Setjen Wantannas bermaksud untuk melihat kondisi profil dan untuk mengetahui apa permasalahan yang ada di Temanggung. Irawan berharap mudah-mudahan dengan kunjungan ini membawa manfaat, karena pada tahun ini petani tembakau mengalami gagal panen.
Sementara Ketua APTI Jateng Wisnu Brata mengungkapkan penyebab kematian dunia tembakau dipengaruhi oleh peraturan PP pertembakauan, impor tembakau dari luar negeri yang menyebabkan rokok kretek kalah bersaing dengan rokok Mild.
Wisnu Brata menambahkan, realita yang terjadi saat ini tembakau di petani masih sangat banyak akan tetapi tidak terbeli oleh pabrik. “Kami mengharapkan pemerintah membuat peraturan untuk membatasi impor tembakau. Pemerintah supaya membatasi kebijakan impor tembakau dan yang terjadi saat ini petani yang jadi korban karena pertarungan elit politik. Draf RUU pertembakauan supaya didorong untuk dibahas sehingga petani bisa menanam tembakau serta mohon bantuan pupuk dan Alsintan,” ucapnya.