Ribuan Umat Islam Sholat Idul Adha 1436 H di Lapangan Makodam V/Brawijaya, Kamis (24/9). Umat islam dari berbagai wilayah berjubel di Lapangan Makodam V/Brawijaya untuk bersama-sama menunaikan salah satu ibadah yang sangat bernilai religius bagi Umat Islam yaitu Sholat Idul Adha atau sering juga disebut Idul Qurban.
Imam sekaligus khatib sholat Drs Kh Abdul Somad Bukhori yang juga Ketua MUI Jatim, dalam khutbahnya menyampaikan bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan berbagai kehebatan. Manusia memiliki akal dan rasio. Akal bahkan bernilai lebih tinggi dari rasio. Karene kelebihan akal dan rasio itulah yg menyebabkan manusia bisa lebih maju. Selain itu manusia juga dianugerahi perasaan dan sifat sosial. Itulah yang menyebabkan manusia dapat hidup damai dalam kebersamaan dan saling menyayangi.
Indonesia adala negara yang besar dengan potensi umat islam yang besar. Banyak SDM Islam yang berilmu tinggi. Banyak pondok pesantren dan semua itu dapat diberdayakan untuk bersama-sama membangun negara. Ini sejalan dengan tema yang sering diungkapkan “Bersama Rakyat TNI Kuat”. Bersatu padu membuat kita kuat untuk bangun bangsa dan negara. Ini modal bangun sipil society yang bermartabat.
Islam mengajarkan tentang pembinaan keluarga sebagaimana yang dapat dipetik dari peristiwa saat Nabi Ibrahim AS akan mengorbankan anaknya sendiri tetapi oleh Allah SWT diganti dengan domba. Disitu ada nilai kesabaran kepatuhan dan ketaqwaan. Nilai-nilai itu penting untuk bangsa. Islam menolak radikalisme dan terorisme. Islam menganjurkan toleransi dan hidup berdampingan dalam plularisme bukan mencampur adukkan nilai ibadah. Ini yang dibutuhkan Indonesia.
Sebagai akhir khatib menjelaskan suatu hadits yang artinya..”Nabi bersabda : Hai Ibnu Abbas kamu akan menemukan suatu jaman dimana banyak orang yang pandai bicara tetapi tidak bisa beri teladan”. Juga ada masanya banyak orang yang minta-minta tetapi sedikit yang memberi. Ini penting dihayati karena banyak orang pintar tetapi korupsi dan tidak mampu jadi teladan. Banyak orang kaya tapi tidak peduli pada orang miskin.
Hawa nafsu kemudian mengendalikan ilmu pengetahuan. Banyak ilmu yang disalahgunakan. Rasul menjelaskan bahwa pada zaman itu sholat, jiwanya menjadi mati. Sholat tidak membuat orang bertaqwa dan berakhlak mulia. Banyak pemerintah yang membolehjan maksiat demi kepentingan ekonomi dan pendapatan daerah. Agama pada jaman itu dijual dengan murah. Rasul berpesan kalau itu terus terjadi maka jika jamu tidak mau celaka kembalilah ke agama.
Hadir pada kegiatan tersebut Kasdam V/Brawijaya, Staf Ahli Pangdam, Irdam V/Brawijaya, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Para Asisten Kasdam V/Brawijaya, Para Kabalak wilayah Surabaya, Dandenmadam V/Brawijaya, Para Kasi Balakdam V/Brawijaya wilayah Surabaya serta Prajurit dan PNS Kodam V/Brawijaya beserta keluarga.