Dandim 1616/Gianyar Letkol Kav Berto Capah Menghadiri simakrama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kab. Gianyar bersama Toga, Todat dan Tomas dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama diwilayah Kab. Gianyar Pada hari Kamis (23 /7/2015 ) di Ruang Rapat Polres Gianyar telah berlangsung acara.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Gianyar diwakili Kabid II Kesbangpolinmas Sdr. I Nym Tingkes ,Kapolres Gianyar, Kajari Gianyar ,Danyon Zipur 18/YKR ,Kasi Intel Kejari Gianyar , Para Danramil dan Pasi Kodim 1616/Gianyar , Para Kasat dan Kapolsek Polres Gianyar – Kepala Kemenag Gianyar , Kasi Propam Satpol PP Gianyar , Ketua FKUB, PHDI, MUI, Walubi Gianyar – Ketua MMDP Kab. Gianyar , Ketua Faroki Kab. Gianyar dan Ketua MPAG Gianyar serta undangan lain .
Pada kesempatan tersebut Kapolres AKBP Farman menyampaikan menerangkan kronologi kejadian di Tolikara Papua dan untuk mengantisipasi kejadian tersebut agar tidak terjadi di Kab. Gianyar jadi dari unsur Muspida Kab. Gianyar memiliki kewajiban untuk menindaklanjuti kejadian di Tolikara Papua, maka kami merasa perlu diadakan rapat atau sosialisasi dan penentuan sikap terhadap kejadian di Tolikara, untuk menjaga kerukunan umat beragama di Kab. Gianyar demi menjaga keamanan Kab. Gianyar. Selanjutnya Dandim 1616/Gianyar Letkol Kav Berto Capah menyampaikan penyesalan yang sangat atas kejadian tersebut karena kejadian tersebut ada indikasi sengaja di timbulkan agar kerukunan antar agama terpecah, maka dari itu dihimbau kepada seluruh umat agama di Kab. Gianyar agar tidak terpancing atau terprovokasi isu2 yang tidak benar, kejadian tersebut terjadi yang didapat hanya kerugian dan permusuhan, maka diharapkan agar kejadian tersebut tidak terjadi di Kab. Gianyar, semoga keamanan di Kab. Gianyar agar tetap terjaga dan toleransi antar umat beragama bisa terjali dengan baik.
Bupati Gianyar dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kabid Deteksi Dini Dr. I Wayan Tingkes juga menyampaikan kejadian di Tolikarang sebenarnya akar masalah jika kita lihat dari agama musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri, jika dilihat dari segi pendidikan dan pembangunan Bangsa Indonesia belum ada kemajuan yang signifikan karena masih bnyak yang belum mendapat pendidikan yang layak jadi SDM yang kurang itulah penyebab terjadinya permasalahan di Indonesia, oleh karena itu apa yang terjadi di Tolikarang jika SDM di Indonesia dapat ditingkatkan maka kejadian tersebut harusnya tidak terjadi, diharapkan kejadian tersebut tidak terjadi di Kab. Gianyar. Selanjutnya acara di akhiri dengan Sambutan Kajari Gianyar Sdr. I Ketut Sumedana menyampaikan bahwa isu sara adan agama ini memang sangat sensitif di masyarakat, isu yang terjadi di Tolikara bukan hanya terdengar di Indonesia saja namun sudah sampai keluar Negeri, maka dari kejadian tersebut Indonesia dimata negara lain sangat lemah, semoga dari kejadian tersebut kita semua lebih bisa saling menghargai antar umat beragama karena itu bukan tanggung jawab perorangan namun itu tanggung jawab moral bagi kita semua untuk dapat menjaga kerukunan dan keamanan diwilayah Kab. Gianyar serta rapat2 seperti ini jangan hanya dilakukan saat ada kejadian di Tolikara saja tapi diharapkan rapat2 dengan semua tokoh ini dapat dilakukan setiap tahunnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan draf kesepakatan oleh Bupati Gianyar, Dandim 1616/Gianyar, Kapolres Gianyar, Kajari Gianyar, Kepala Kemenag Gianyar, Ketua FKUB, PHDI, MUI, WALUBI, FAROKI dan MPAG.