*Sinergi Satgas Yonif R 509 Wujudkan Kerukunan Warga di Senggi*
JAKARTA, tniad.mil.id – Ikut serta dalam penthabisan bangunan Gereja baru merupakan sinergi dan kebersamaan Satgas Pamtas Yonif Raider 509/Kostrad dalam mewujudkan kerukunan warga di Senggi.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Raider 509/Kostrad, Letkol Inf Wira Muharromah, S.H.,Psc.,dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (4/10/2019).
Diungkapkan Dansatgas, ikut terlibat dalam kegiatan keagamaan seperti ini merupakan wujud sikap toleransi Satgas dalam memelihara kerukunan.
“Sebagai bagian dari masyarakat, prajurit harus selalu mendekatkan diri kepada rakyat. Hal ini diwujudkan dengan partisipasi Satgas ikut serta dalam acara pentahbisan bangunan Gereja baru, Jemaat Bait El-Senggi, Distrik Senggi, yang dilaksanakan pada Rabu (2/10/2019),” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, sebelum acara penthabisan, para prajurit turut berpartisipasi dalam perehaban Gereja tersebut, diantaranya pemasangan keramik, pengecetan, dan renovasi.
“Sebab, dengan sikap saling menghargai inilah, kebersamaan itu tumbuh dan terpelira selalu,” ucapnya.
Kehadiran Satgas kata Wira Muharromah, selain mempererat hubungan kemanunggalan TNI Rakyat, prajurit juga senantiasa dituntut menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.
“Walaupun kita berbeda agama, namun tetap satu Warga Negara Indonesia, dan menjaga toleransi antar umat beragama wajib kita lestarikan,” tandasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Keerom Piter Gusbager, S. Hut. Mup., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah mendukung semua agama dan semua tempat ibadah.
“Seluruh jemaat Gereja agar menjaga persatuan dan kesatuan dengan tidak mudah terprovokasi oleh berita atau isu bohong yang dapat menimbulkan perpecahan,” pesannya.
Wakil Bupati juga mengungkapkan, pada tahun 2020 akan dilaksanakan pelebaran landasan Bandara Senggi.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat Senggi untuk bersatu dalam kegiatan pembangunan di Distrik Senggi, agar Distrik ini bisa menjadi percontohan di Kabupaten Keerom,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Sinode wilayah I Papua, Pendeta Petrus Bonayadone, M.Th., mengatakan bahwa bangunan Gereja lama dibuat pada tahun 1982. Walaupun terbuat dari papan, Gereja tersebut hebat, karena digunakan untuk tempat berdoa oleh umatnya.
“Dengan terlaksananya Pentahbisan gedung Gereja baru Jemaat Bait-El Senggi ini, marilah kita bangkit menjadi terang dan berkat bagi sesame,” tuturnya.
Acara penthabisan ini turut dihadiri sekitar 500 orang masyarakat yang berasal dari seluruh Distrik Senggi. Tak hanya itu, para pejabat daerah pun hadir pada acara tersebut. (Dispenad)