JAKARTA, tniad.mil.id,- Guna menjaga capaian luas panen dengan memitigasi risiko serangan hama padi milik pelaku utama pertanian, Babinsa 03 Wanasari beserta Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) bersinergi melakukan pendampingan kepada Kelompok Tani di Brebes.
Hal tersebut disampaikan Komandan Kodim (Dandim) 0713 Brebes Letkol Inf Faisal Amri dalam rilis tertulisnya di Brebes, Rabu (17/4/2019).
Menurutnya, kegiatan yang berlangsung pada Selasa (16/4/2019) tersebut dilakukan bersama-sama anggota Babinsa dan Gapoktan Mekar Jaya Desa dan Kecamatan Wanasari di areal persawahan seluas 20 hektar.
“Ini penting dilakukan, melalui Gerdal (Gerakan Pengendalian) hama Wereng Batang Coklat (WBC) yang rentan terjadi pada periode tanam Oktober 2018-Maret 2019,kita berikan pendampingan guna memaksimalkan dalam capaian luas panen,’’ terangnya.
Terpisah Kepala BPP, Radi mengatakan pendampingan yang diberikan manfaatnya langsung dapat dirasakan bagi para petani dalam mengelola area persawahannya.
“Penggunaan pestisida kimia secara berlebihan akan meningkatkan populasi hama, WBC akan resistensi dan resurgensi jika pengetahuan petani terhadap siklus pemberantasannya kurang,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, sebagai penyuluh, pihaknya juga didukung petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) sebagai salah satu ujung tombak proteksi tanaman nasional, guna memperkuat sistem surveilans dan deteksi dini dari serangan organisme pengganggu tanaman.
Hal senada diungkapkan POPT Kecamatan Maryadi, Sp bahwa, apabila penanganan kegiatan perlindungan tanaman tidak efektif dan tepat, dapat mengakibatkan produktivitas nasional menurun, ketahanan pangan goyah, serta penurunan devisa negara dari ekspor produk-produk pertanian.
“Untuk itu perlindungan tanaman harus dikelola secara profesional, komprehensif dan terpadu dengan mengikutsertakan semua pemangku kepentingan,” pungkasnya.(Dispenad).