Posted: 16/02/2014 20:00 Liputan6.com, Bandung : Saat ditemui di rumahnya pagi itu, KSAD Jendral TNI Budiman tengah sarapan. Seperti biasa ia sarapan pagi karena hari itu akan bertugas ke Bandung sehingga harus berangkat pagi-pagi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (16/2/2014), lulusan terbaik Akabri ini memiliki pengalaman khusus, saat sekolah dengan keadaan yang tidak punya, tidak bisa sekolah dengan penuh kesungguhan dengan cita-cita menjadi pemimpin. memnurutnya, menjadi pemimpin haruslah disiplin dan pendidikan yang paling utama dan sekolah disiplin adalah taruna Akabri yang sekarang menjadi Akmil.
“Saat itu masuk memulai orientasi itu rasanya pusing kepala” ujar KSAD Jendral TNI Budiman. Tetapi karena sudah cita-cita ia jalani dengan baik dan kemudian karena dulu ia sekolah sambil bekerja, sehingga kelelahan fisik yang luar biasa tidak terlalu berpengaruh terhadap cara belajar.
Saat diwawancara Tim Liputan 6 di Pusat Persenjataan Infantri, ia menunjukkan Panser Anoa yang khusus ambulance, yang hampir 80 persen semua produk dalam negeri dan dibuat sendiri sejak 2007.
Saat itu ia memperlihatkan prajurit yang tengah beraktivitas mencoba mortir 81 dan senjata mesin berat yaitu 12,7 browning. Senjata yang paling baru adalah Anti Granat Michael (ATGM) anti penyok dan sudah ada pengarahnya.
Ini semua baru peralatan Infantri, dan nanti akan dibeli lagi baru yaitu helikopter jenis Apache sebanyak 8 unit yang akan datang akhir tahun 2017 dengan kemampuan bisa over dengan ketinggian tertentu dengan radar long bow, sasaran 50 kilometer terdeteksi sekaligus mengunci 20 sasaran serta bisa langsung kena sasaran secara bersamaan hanya dengan 1 tekan tombol.
Persiapan pemilu akan menjelang, menurut Budiman, persiapan personel dan peralatan dalam menghadapi tugas tidak lagi mempunyai kendala dan yang paling utama sikap dan mental untuk menyukseskan pemilu berjalan aman tertib, damai, dan jujur dan adil sehingga sikap dan mental betul-betul untuk netral ini diharapkan ke depan.
Saat ditanya menhenai Indonesia dalam dua kata, KSAD Jenderal TNI Budiman dengan tegas mengatakan “adil dan makmur.” (Dan)