Usai Upacara Penghijauan di Desa Semedo, Komandan Kodim 0712/Tegal Letkol Inf Jefson Marisano S, S.I.P. beserta Wakil Bupati Tegal Dra. Hj. Umi Azizah dan Kapolsek Kedungbanteng mengunjungi Situs Semedo di Rumah Bapak Dakri.
Adapun cerita tentang kehebatan Situs Semedo (terletak di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal) tidak akan pernah terdengar jika tidak digemakan secara membahana oleh para pendekar. Mereka itu Dakri, Duman, Sunardi, dan Ansor adalah jumlah penduduk setempat yang pertama kali menemukan himpunan fosil-fosil wertebrata di situs ini pada Juni 2005, yang kemudian disambut hangat oleh Bambang Purnama dan Slamet Herlyanto dan LSM Gerbang Mataram, dan disampaikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal. Mereka lah sang pelopor fosil, yang kemudian disampaikan kepada khalayak ramai melalui media cetak dan elektronik. Para pakar antara lain Dr. Harry Widianto dan timnya Dan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran maupun Balai Arkeoogi Yogyakarta, kadar akan potensi luar biasa Situs Semedo dalam bidang paleoanthropologi, paleontologi, arkeologi, geologi, dan berbagai disiplin IImu Kuarter Iainnya. Sejak saat itulah situs ini diteliti secara intenstif dan muncul ke permukaan hingga saat ini.
Semedo 1 Dinamakan Semedo 1, fosil manusia Homo erectus dan Situs Semedo merupakan sebuah pecahan atap tengkorak bagian belakang yang mengkonservasi bagian parietal kanan dan kin, dan sebagian occipital bagian atas. Ditemukan pada bulan Mei 2011 oleh Dakri, fosil elekat secara kuat pada endapan pasir krikilan yang telah terkonkresi keras. Dilihat dan morfologinya yang identik dengan tengkorak dan Gro go! Wetan di Sangiran, ditafsirkan fosil Homo erectus dan Semedo ini berasal dan awal Kala Plestosen Tengah sekitar 700.000 tahun yang lalu.
Mereka meninggalkan jejak bukti-bukti, kehidupan masa lalu manusia terpintal secara pekat di Situs Semedo sejak paling tidak 1,2 juta tahun lalu, dengan ditemukannya fosil gajah purba jenis Mastodon sp., meski kehadiran manusia baru diidentifikas sejak 700.000 tahun silam melalui penemuan pecahan tengkorak Semedo oleh Dakri pada bulan Mei 2011. lnilah salah satu Iokasi kehidupan Homo erectus di Pulau Jawa, situs paleoanthropologis yang paling mutakhir ditemukan. Alat-alat batu banyak terserak di permukaan tanah, berupa kapak perimbas, kapak penetak, alat serpih, dan serut, yang mayoritas dibuat dan batu koral kersikan. Berbagai temuan tersebut diendapkan pada endapan volkanik purba, antara lain Iapisan pasir lateritik.