
JAKARTA, tniad.mil.id – Tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang fasilitas dan fungsi kerja Laboratorium, 14 Prajurit Kowad dari Kodam III/Slw juga diberikan kesempatan untuk menguji nyali ditanjakan 60% track band Dislitbang TNI AD.
Hal itu disampaikan Kepala Laboratorium (Ka Lab) Dislitbang TNI AD Kolonel Arh Saptarendra P, S.T.,M.M. dalam rilisnya, Batujajar, Bandung Barat, Jabar, Rabu (6/4/2022)
Diungkapkan Sapta, study tour prajurit Kowad itu merupakan hasil koordinasi antara Pangdam III/Slw Mayjen TNI Kunto Arif Wibowo,S.IP. dengan Kadislitbang TNI AD Brigjen TNI Terry Tresna Purnama, S.I.Kom, M.M.
“Bagi kami ini tentu kehormatan, karena Pangdam III/Slw berkenan mengirimkan prajuritnya untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan teknologi militer mereka di Laboratorium Dislitbang TNI AD,”ujar Sapta.
Dalam study tour yang dipimpin Mayor Inf Andri itu, selain Kasublab Uji dan Kasublab Reka juga hadir para pejabat Laboratorium di bidang senjata dan munisi, materiel bergerak, komunikasi dan elektronika, alat perlengkapan satuan, nuklir biologi dan kimia serta rekayasa materiel..
Laboratorium yang berdiri sejak zaman Belanda ini, lanjut dia, merupakan satu-satunya fasilitas rekayasa dan sekaligus pengujian milik TNI AD yang digunakan untuk kepentingan sertifikasi maupun Uji Terima Alut Sista yang akan jadi Aset TNI AD.
“Hampir seluruh materiel dan bekal yang digunakan prajurit secara perorangan, kelompok maupun satuan melalui pengujian di Laboratorium Dislitbang TNI AD,”tandas pria lulusan Akmil tahun 1996 itu.
Lebih lanjut Sapta katakan, dikarenakan peran penting Laboratorium yang dipimpinnya itu, maka para prajurit Kowad itu tidak saja dikenalkan tentang fasilitas saja namun juga didemonstrasikan tentang prosedur pengujian Senjata, Kendaraan Tempur, Alkom, Bekal dan perlengkapan tempur serta alat rekayasa materiel.
“Termasuk mereka juga diberikan kesempatan uji nyali untuk melintasi Tanjakan 60% bersama pengemudi uji kami dengan Rantis PJD hasil rekayasa Dislitbang TNI AD,”ujar mantan Kasubdis Penmedonline Dispenad itu.
Tanjakan 60% merupakan salah satu materi uji yang harus dilewati setiap Kendaraan militer dalam uji sertifikasi standar militer maupun uji terima hasil pengadaan untuk kepentingan TNI AD maupun Mabes TNI serta Kemhan.
“Kita juga mengajak mereka yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk berkiprah di bidang Litbang untuk bergabung di Laboratorium Dislitbang TNI AD. Karena saat ini, kami juga terdapat 1 orang Kowad sebagai petembak uji yaitu Serma Eka Angraini Sagala,”pungkasnya.(Dispenad)